BUDAYA merupakan salah satu kekuatan bagi suatu bangsa. Dengan budaya, bangsa dapat dikenal dan dihormati. Sejauh mana bangsa mengenal dan melestarikan budayanya, sejauh itu pula bangsa tersebut akan kuat dan berbawibawa di mata bangsa yang lain.
Pelestarian budaya tentu ditujukan kepada setiap orang yang merasa memiliki kebudayaan tersebut. Tanggung jawab ini bukan sekedar tuntutan saja, melainkan kewajiban bagi pemilik budaya tersebut.
Tari Saman merupakan salah satu mahakarya kebudayaan Gayo Lues yang perlu dijaga dan dilestarikan. Secara umum, tarian ini memang sudah memiliki imej yang bagus di dunia internasional sebagai intangible cultural heritage yang telah diakui oleh UNESCO di Bali.
Untuk mempromosikan Tarian Saman ini secara berkelanjutan baik di tingkat nasional maupun internasional, Duta Saman Institute (DSI) dalam waktu Dekat akan me-launching program “SAMANSCHOOL” atau sekolah saman sebagai wadah bagi masyarakat umum dan pecinta Seni dan Budaya yang mau belajar serta mengetahui lebih dalam tentang Tari Saman.
Salah satu program unggulan DSI ini konsen akan pelatihan, pengembangan, dan penampilan Tarian Saman. Visi DSI adalah “Mempererat Persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan Tari Saman” DSI mencoba berkontribusi semaksimal mungkin untuk mewujudkan Indonesia yang berbudaya serta masyarakatnya peduli akan budaya.
Disamping itu, “SAMANSCHOOL” juga akan mempromosikan produk khas daerah Gayo Lues seperti souvenir dan makanan Khas Gayo Lues, sehingga berdampak positif bagi masyarakat, daerah Gayo Lues, Provinsi Aceh dan negara Indonesia atas keberadaan DSI.
DSI juga mencoba untuk mensinergikan antara seni dan entrepreneurship,
Saat ini, DSI telah mendapatkan dukungan dari Badan Penghubung Pemerintah Aceh melalui sub bidang Promosi dan Pameran dengan memberikan fasilitas penggunaan costum Tari Saman dan tempat pelatihan secara reguler di Anjungan Pemerintah Aceh yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Kedepan, rencananya Yayasan DSI Yang telah berbadan hukum dan telah terdaftar di KEMENKUMHAM ini akan mencoba lebih aktif dalam mempromosikan Tari Saman. Disamping itu, potensi-potensi besar dari tarian ini juga akan digali sebaik mungkin. Harapannya, dengan Tari Saman, Masyarakat Gayo sebagai pewaris diupayakan mampu meningkatkan perekonomian mereka, mengingat potensi ini belum dimanfaatkan dengan baik. (Ril | Supri Ariu)