Oleh : Sadra Munawar*
Festival seni budaya Gayo yang diselenggarakan oleh Sanggar Serentak bekerjasama dengan Karang Taruna Kecamatan Bukit, diikuti oleh hampir seluruh sekolah dari berbagai tingkatan di Kabupaten Bener Meriah, tidak ada yang berbeda dari pagelaran seni budaya Gayo biasanya.
Menarik perhatian penonton dari salah satu peserta yaitu ikut adalah SMPN 1 Syiah Utama (Samar Kilang). Bukan tanpa alasan, mengingat jauhnya tempat penyelenggaraan dari Samar Kilang tidak menyurutkan semangat para pelajar SMP ini untuk ikut serta.
Kasmila S.Pd guru pembina seni SMPN 1 Syiah Utama saat dimintai keterangan mengatakan berangkat dari Samar Kilang, Jum’at pagi dan sampai ke Simpang Tiga Redelong saat siang. “Jauh memang, tapi semangat dari siswa untuk ikut serta dalam lomba ini memberikan semangat juga pada kami selaku pembina,” katanya, Sabtu 4 Maret 2017.
“Pada saat perjalanan mobil kami mogok, kemudian kami harus mendorong dari Pucuk Nuning sampai ke Kampung Rusip. Penuh perjuangan,” Kasmila menimpali.
Menjadi perhatian penonton, tampilan seni didong yang ditampilkan SMP yang di berada jauh dari pusat kota ini, seolah menggambarkan terpinggirkanya mereka. Lantunan nada dan lirik lagu didong mereka ceritakan terlupakannya Kwcamatan Syiah Utama.
Berikut potongan lirik dari lagu group didong siswa Samar Kilang
Siwah kecamatan bewene nge maju
Nge lagu bersapu aspal ni jelen
Syiah utama owe taring i duru
Mungkin jaraktu ari jangkowen
Ku pimpinen ayu ta seni ku kadu
Gelah setuju itetahimi jelen
Ike i daten ta memakin kuduru
Kati maju gelah i perhatinen
Lirik lainya yang ceritakan keluh masyarakat kecamatan syiah utama adalah.
Endong endong kepala endong
Aku bingung kao pe bengong
Uren i ponok i bener mendong
Meminter banjir i kampung lenong
Singkat padat namun sarat makna. Sudah menjadi konsumsi khalayak ramai fakta tertinggalnya pembangunan infrastruktur khususnya pembangunan jalan diwilayah Syiah Utama Bener Meriah masih kurang. Bukan hanya itu, infrastruktur lain seperti gedung sekolah, puskesmas dan lain lain masih saja kurang.
Hal ini harusnya menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Bener Meriah. Sejatinya kabupaten ini masih butuh banyak pembenahan khususnya untuk kecamatan yang terpinggirkan, tapi Faktanya Bener Meriah masih sibuk membenahi internal pemerintahan itu sendiri seolah tanpa perduli ditanah ini masih banyak rakyat yang meronta, merintih tersakiti. []