Takengon-LintasGayo.co : Sekda Aceh Tengah, Karimansyah, saat menyampaikan sambutannya dalam aksi lingkungan yang digelar oleh siswa MTsN Bintang berupa pemungutan sampah dan penanaman pohon di Pante Menye Bintang, Danau Lut Tawar mengatakan bahwa dirinha yang dibesarkan dari potensi danau tersebut tak pernah lagi melihat depik yang memijahkan telurnya di batu-batu (Gayo : Maser).
“Terakhir saya lihat pada tahun 1989. Kenapa ini terjadi, pastinya karena adanya perubahan atau kerusakan dalam lingkungan danau Lut Tawar ini,” kata Karimansyah, Sabtu 21 Januari 2017.
Pemerintah kata Karimansyah lagi, juga ada salahnya. Menabur ikan yang menjadi predator bagi ikan asli.
Karimansyah menceritakan bahwa dirinya yang dibesarkan oleh danau Lut Tawar sebagai mencari penghasilan tambahan bersama orang tuanya, sangat sedih meliha kondisi danau Lut Tawar saat ini.
“Untuk itu, kami dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, mengapresiasi kepada semua pihak yang menginisiasi kegiatan ini, mudah-mudahan ini menjadi amal,” tegas Karimansyah.
Danau Lut Tawar katanya lagi memiliki potensi yang luar biasa. Akan tetapi banyak dari kita yang tidak menyadari potensi tersebut, sehingga terhajadi kerusakan luar biasa yang disebabkan oleh tangan kita sendiri.
“Oleh karenanya potensi ini tak boleh kita rusak harus kita jaga, waktu saya kecil, tidak ada kekhawatiran minum air danau secara langsung. Kalau sekarang kita agak khawatir, itu perubahan, kenapa perubahan itu terjadi karena tidak ada kesadaran dari kita,” ujarnya.
Untuk itu, diperlukan pembangunan karakter dari kegiatan ini sangat penting. Gerakan seperti hari ini, tidak akan bermakna banyak, jika tidak dibangun sebuah kesadaran kolektif untuk menyelamatkan ini.
“Jika anak-anak melihat orang tuanya buang sampah di danau, coba tegur bapak ibu nya. Jika itu terjadi, maka kegiatan seperti ini akan berhasil. Masyarakat semuanya harus memiliki kesadaran. Akan menjadi potensi ekonomo apabila kesadaran itu terbangun. Semua komponen bahu-membahu,” katanya.
Seperti diketahui, aksi lingkungan ini diinisiasi oleh MTsN Bintang bekerjasama dengan Forum Penyelamatan Danau Lut Tawar (FPDLT), ICS Tanoh Gayo dan Gayo Diving Club (GDC). Turut dihadiri, Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Daud Pakeh, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aceh Tengah, Ir. Zikriadi dan Jajaran Muspika Kecamatan Bintang
(Wein Mutuah)