Banda Aceh – LintasGayo.co: Masih ingat dengan wanita hebat asal Wihni Bakong, Kecamatan Silihnara, Aceh Tengah ini. Ia adalah Brigadir Polisi Dua (Bripda) Sarasti Pertiwi, anggota Gegana, Polda Aceh, Tiwi; Beru Gayo Anak Petani Kopi si Penembak Jitu
Kini, panggilan tugas kembali memanggilnya. Bripda Tiwi – begitu ia akrab disapa – menjadi tim inti pengurai massa (raimas) dalam penanganan pengamanan Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) Aceh 2017 ini.

Dalam tim yang spesialis mengenderai sepeda motor jenis trail ini, hanya dua wanita. Selebihnya merupakan polka (polisi laki-laki). Karena hanya dua wanita, maka tak heran menjadi perhatian Direktur Sabhara Baharkam Polri Brigjen Pol Aneka Pristafuddin.
“Hebat, ada dua polwan dalam tim Raimas Polda Aceh ini,” ujar Brigjen Pol Aneka saat melakukan pengecekan pasukan pengamanan Pilkada di Mapolda Aceh, Kamis (19/01/2017).
Brigjen Pol Aneka mengatakan, dalam pengamanan Pilkada Aceh, selain kekuatan yang dimiliki Polda Aceh sendiri, Mabes Polri mengirim 1.900 personel yang diambil dari berbagai provinsi untuk di Bawak Kendali Operasi (BKO) Polda Aceh.
Jenderal bintang satu Polisi ini menjelaskan, jumlah personel BKO yang didatangkan itu sesuai permintaaan Polda Aceh. “Mereka nantinya akan disebarkan ke Polres di seluruh Aceh sesuai kebutuhan sektor masing-masing.
Brigjen Pol Aneka mengingatkan seluruh jajaran Polri tidak bersikap arogan dalam melaksakan pengamanan Pilkada. Semua aspek pengamanan dan penindakan, tidak boleh melanggar Protap yang berlaku. Utamakan pendekatan-pendekatan yang menyejukkan.
Menyangkut situasi keamanan Aceh saat ini jelang Pilkada, Brigjen Aneka menilai secara keseluruhan kondisi keamanan menyangkut pelaksanaan Pilkada serentak di Aceh masih cukup kondusif. Sejauh ini, tingkat kerawanan pelaksanaan Pilkada di Aceh masih terkendali.
“Masih bisa kita dikatakan kondusif,” ujar Brigjen Pol Aneka sembari menambahkan, meski demikian, personel yang petugas tidak boleh lengah dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi selama proses Pilkada hingga penetapan kandidat terpilih nantinya.

Dikatakan, semua kemungkinan kerawanan harus diantisipasi sejak dini, sehingga Pilkada damai benar-benar dapat terwujud di Aceh. Untuk itu, semua potensi kekacauan, sekecil apapun harus bisa diantispasi sejak dini.
Sementara itu, Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak menegaskan, seluruh jajaran Polda Aceh sudah siap melakukan pengamanan Pilkada di Aceh. Bahkan, Polda sudah melakukan pemetaan wilayah yang dinilai rawan gangguan pada saat Pilkada.
“Dengan kekuatan yang ada dan ditambah BKO Mabes Polri, kita sudah sangat siap mengamankan Pilkada Aceh ini bisa berjalan aman dan lancar,” tegas Jenderal Bintang Dua Polisi ini.(aZa | andinova)