9 Panglima Gayo Dikuburkan di Komplek Makam Tgk. Chik di Tiro

oleh
Yusra Habib di komplek makam T. Chik Di Tiro
Yusra Habib di komplek makam T. Chik Di Tiro

DALAM komplek makam pahlawan Teungku Chik Di Tiro Muhammad Saman di Meureu, Indrapuri, Aceh Besar ternyata terdapat sedikitnya 9 makam Panglima dari Gayo yang syahid bertempur melawan penjajah Belanda di era tahun 1874-1891.

Namun, nama-nama Pang-Pang tersebut tidak tercatat. Parahnya, diatas makam-makam itu sudah dibangun fasilitas pendukung oleh Kementerian Sosial RI berupa dapur dan gudang.

Tgk. Chik Di Tiro

Informasi awal fakta ini diungkapkan sejarawan Aceh-Gayo, Yusra Habib Abdul Gani melalui status aku facebooknya tanggal 18 Desember 2016 usai berziarah ke komplek makam tersebut.

“Tragis!, setelah lebih 125 tahun (1891-2016) meninggalnya Tengku Thjik di Tiro Muhammad Saman baru terungkap bahwa dalam komplek makam Pahlawan Tengku Thjik di Tiro Muhammad Saman terdapat beberapa kuburan panglima perang asal Gayo,” tulis Yusra.

Di atas lokasi kuburan para panglima tersebut, persisnya di sebelah kanan pintu gerbang utama komplek makam pahlawan ini telah didirikan bangunan gudang dan dapur oleh Departemen Sosial RI.

“Pihak ahli waris famili di Tiro telah menyampaikan protes berhubung dibangunnya gedung tersebut, sebab kedudukan kuburan panglima perang asal Gayo ini telah diamanahkan secara turun-temurun sejak sebelum tahun 1891, Namun pihak Departemen Sosial RI tidak menghiraukannya,” kata Yusra sesuai pernyataan yang disampaikan salahsatu keturunan langsung famili Di Tiro, Musanna Tiro.

Saat Yusra menziarahi makam pahlawan ini bersama Musanna Tiro beberapa minggu lalu, Musanna Abdul Wahab yang berdomisili di USA menghubunginya melalui telepon dan memberi tau perkara kedudukan dan posisi kuburan pejuang asal Gayo ini yang diamanahkan ayahandanya, Tengku Abdul Wahab yang kuburannya juga terletak di komplek makam Pahlawan ini.

Yusra Habib Abdul Gani (kiri) bersama Dr. Teuku Muttaqien Mansur

“Amanah untuk menjaga kuburan-kuburan panglima dari Gayo sudah berusia 7 turunan dari Teungku Chik Di Tiro hingga Musanna Abdul Wahab,” ujar Yusra.

Keadaan ini tidak bisa dibiarkan, tegas Yusra, harus ada upaya mengembalikan kondisi sebenarnya.

“Atas nama persatuan orang Gayo semestinya menyampaikan protes kepada pemerintah dengan menghadirkan famili Di Tiro sebagai saksi,” tegas Yusra Habib Abdul Gani. (Kh)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.