Nama kopi Gayo kini semakin dikenal di Ibukota Jakarta. Saat ini kopi Gayo sudah menjadi sajian utama cafe maupun coffee shop serta gerai khusus penjualan kopi.
Melihat fenomena itu, kopi Gayo sudah menjadi salah satu pilihan biji kopi terbaik, dan Jakarta merupakan tujuan pasar terbesar bagi konsumsi lokal.
Siapa yang bisa mengepakkan sayap bisnis di Jakarta, maka bisa menaklukkan Indonesia dan dunia. Begitulah jika dilihat dari motto pecinta kopi yang banyak berkumpul di Ibukota Negara ini, sekaligus motto pelaku kopinya.
Melihat prospek itu, salah seorang putra Aceh Tengah, Win Nata Gayo membuka usaha penjualan bubuk dan biji Gayo juga menyiapkan jasa roaster, membuka usaha ini di Jakarta, tepatnya di Jalan Guntur, Kompleks Manggis AKS 84, lokasinya berdekatan dengan Asrama Lut Tawar, Jakarta.
“Sudah lama saya mempelajari pasar domestik untuk kopi Gayo dan ternyata di Jakarta masih berpeluang besar bagi bisnis ini, terlebih pengetahuan orang disini tentang kopi Gayo masih sangat kurang,” kata Win Nata Gayo saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dikatakan, tak bisa dipungkiri perlunya edukasi lebih giat tentang kopi disini. Ada juga sebagian penikmat kopi yang justru sudah matang pemahamannya, yang sudah melang-pang buana pada dunia ini.
Win Nata Gayo bercerita, mengawali usahanya itu yang sudah berdiri sejak Januari 2016 lalu, para mahasiswa Gayo di Jakarta belajar menjadi duta kopi, dengan harapan adanya perwakilan kopi Gayo di Jakarta yang bisa menjadi penghubung kopi Gayo di Jakarta.
“Halangan dan rintangan tentu menjadi cerita para pebisnis pemula seperti saya, tapi bedanya bisnis kopi itu kalau enggak laku ya minum sendiri,” canda Win Nata Gayo.
“Yang penting komitmen dan kejujuran dalam bisnis ini, banyak saingannua lagi, begitu juga dengan pengusaha kopi di Gayo banyak yang sudah membuka gerai disini, saya kita itu positif,” timpalnya.
Win Nata Gayo mengajak bagi masyarakat Gayo yang berkunjung ke Jakarta dipersilahkan singgah, karena letak yang strategis berdekatan dengan beberapa kantor kementerian dan lembaga penting negara.
(Abdi | DM)