Takengon-LintasGayo.co : Diskusi Anak Negeri (DAN) yang digagas oleh Gerakan Rakyat Banyak (GERBAK) mendapatkan respon positif dari para undangan yang hadir di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon. Terbukti dari banyaknya pernyataan yang diajukan kepada pasangan calon Bupati Aceh Tengah, Usman Nuzuly-M. Bukri NS.
Diskusi yang yang dihadiri para tokoh masyarakat, akademisi, seniman, petani dan berbagai elemen masyarakat ini berlangsung alot sejak jam 15.00 WIB hingga jam 18.00. Diskusi ini ditujukan untuk menunjukkan kepada kepada masyarakat sebuah realita, bukan hanya janji semata.
Acara yang dibuka oleh MC ini dilanjutkan dengan pembacaan Kalam Ilahi, laporan Ketua Panitia oleh Fajar Dirgahayu dan sambutan yang disampaikan Koordinator GERBAK, Fauzi Ramadhan.
Selanjutnya acara dipandu oleh Maharadi dan Mahlizar Safdi selaku moderator, diawali dengan pemaparan keadaan wilayah Aceh Tengah dilihat dari berbagai segi oleh Usman-Bukri yang kemudian dibagi menjadi empat Zona untuk memfokuskan program-program mereka jika nantinya terpilih.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan pembanding yang disampaikan oleh Edy Putra Kelana dan Salman Yoga untuk memberikan masukan terhadap visi misi Usmam-Bukri.
Barulah setelah jeda shalat Ashar moderator mempersilahkan para undangan untuk mengajukan pertanyaan kepada Usman-Bukri.
Amatan, LintasGayo.co, dari 2 sesi pertanyaan yang dibuka oleh moderator kurang lebih 12 pertanyaan yang diajukan oleh para undangan yang hadir, baik dari petani, mahasiswa, seniman dan masyarakat biasa yang hadir. Pertanyaan mereka beragam mulai dari bagaimana tanggapan Usman-Bukri terkait kondisi petani Aceh tengah saat ini, kopi, lahan, laut tawar dan juga menyangkut birokrasi pemerintahan ke depannya jika mereka terpilih.
Dari jawaban Usman-Bukri, tidak ada janji-janji di dalamnya. Mereka hanya menjawab realistis, apa adanya sesuai dengan kenyataan yang terjadi saat ini. Restorasi Danau Laut Tawar yang sudah tercemar oleh limbah, Pendirian Balai Kopi, Pembangunan Gedung Seni untuk mengadakan event kesenian Gayo dan lain sebagainya yang merupakan program-program yang akan mereka lakukan jika terpilih.
Pada akhirnya, Moderator tidak bisa lagi melanjutkan sesi pertanyaan yang ketiga karena waktu sudah hampir Maghrib, padahal masih banyak dari undangan yang hadir untuk mengajukan pertanyaan.
Menurut salah satu undangan yang hadir, diskusi ini merupakan sejarah untuk Aceh Tengah dimana seorang calon Bupati dan wakilnya berani untuk mengupas tuntas visi misi mereka di hadapan masyarakat umum tanpa ada kepentingan di dalamnya.
Sesuai dengan salah satu motto yang disampaikan oleh koordinator GERBAK, berani tampil beda untuk Aceh Tengah yang lebih baik.
(Mul)