Takengon-LintasGayo.co : Tim Penelitian Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Gajah Putih Takengon menggelar Focus Group Discussion (FGD) Kerukunan Umat Beragama di Wilayah Qanun Syariat Islam Kabupaten Aceh Tengah, Selasa, 22 November 2016.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian yang telah kami lakukan sejak dua bulan yang lalu dalam upaya mendalami kerukunan umat beragama yang selama ini terjalin di Kabupaten Aceh Tengah,” kata Ketua Tim Peneliti, Sutrisno, MA
Kegiatan tersebut turut dihadiri sejumlah perwakilan stakeholder di Aceh Tengah di antaranya Majlis Permusyawaratan Ulama (MPU), Gereja Kristen Katolik, Gereja HKBP, Vihara Budha, Kemenag, Majlis Adat gayo, Mahkamah Syar’iah, Kesbangpol, Polres, Satpol PP WH, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dan Kepala Desa Blang Kolak II.
“Kita harapkan hasil FGD dan penelitian ini nantinya menjadi pilot project model kerukunan umat beragama di Aceh maupun di Indonesia, serta menjawab berbagai problema konflik antar umat beragama yang dalam beberapa hari terakhir kerap terjadi di berbagai wilayah negeri ini,” ujar Sutrisno.
Perwakilan Majlis Gereja HKBP Balner Siregar menilai warga minoritas nonmuslim dapat hidup rukun dan berdampingan dengan warga muslim di Aceh Tengah.
“Selama ini saya merasa sangat nyaman hidup di sini dan tidak pernah mengalami konflik apapun,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua MPU Aceh Tengah Amry Jalaluddin berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan guna menjadi sarana silaturrahmi antar umat beragama di Kabupaten Aceh Tengah untuk terus hidup rukun hingga masa mendatang. (WA)
