Menkes RI Prihatin Soal Kusta di Gayo Lues

oleh
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) diapit Rahmi dan Ariza
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) diapit Rahmi dan Ariza
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) diapit Rahmi dan Ariza

JAKARTA-LintasGAYO.co : Masih adanya mantan penyandang kusta yang diisolirkan di Kabupaten Gayo Lues mendapat perhatian dari Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K).

“Setelah menyaksikan film tentang Kusta Kutukan Tak Bertuan, ini menjadi catatan penting bagi kami, nanti akan kami tindaklanjuti, Insya Allah,” ungkap Menkes usai menyaksikan Awards Night Indonesia Sehat di Grand Studio Metro TV, Selasa 15 Nopember 2016.

Rahmi dan Ariza sutradara Kutukan Tak Bertuan saat menerima hadiah terbaik pilihan juri EADC
Rahmi dan Ariza sutradara Kutukan Tak Bertuan saat menerima hadiah terbaik pilihan juri EADC

Kutukan Tak Bertuan karya sepasang sineas muda Gayo, Rahmi Rizki Murti dan Ariza bercerita tentang seorang mantan penyandang kusta di Kampung Rerebe Kecamatan Tripe Jaya Kabupaten Gayo Lues.

Sekian lama kehidupannya diasingkan dari keluarga dan masyarakat karena dianggap telah melanggar sumpah leluhur untuk tidak memakan hewan bernama Noang (kambing hutan).

(Baca : Penderita Mukedel ‘Kusta’, Haruskah Dikucilkan?)

Film ini digarap dengan susah payah dengan berbagai tantangan oleh Rahmi dan Ariza. Namun usaha keduanya tidak sia-sia, berkat dukungan teman-temannya, film ini berhasil menyisihkan 4 finalis lainnya sebagai yang terbaik yang direkomendasikan juri yang diketuai Christine Hakim.

Jemali (kiri) dan Hasan Bara (kanan)
Jemali (kiri) dan pemerhati kusta Hasan Bara (kanan)

Rahmi dan Ariza berhak menerima hadiah berupa tropi, kamera video dan uang tunai sebanyak Rp.30 juta. Lain itu, keduanya bersama 8 rekannya mendapat beasiswa untuk memperdalam keahlian bidang sinematografi. (Kh)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.