Kutacane-LintasGayo.co: Anggota DPR-RI H. Muslim Ayub mengatakan, seni dan budaya adalah media sosialisasi dan sarana komunikasi paling efektif, sehingga sangat penting seni etnik di daerah dilestarikan.
“Seni tradisional itu memiliki basis penggemar fanatik dalam jumlah besar, sehingga pesan sosialisasi pun lebih mudah tersempaikan,” kata Muslim Ayub dalam sambutannya saat membuka pagelaran seni eknik yang di Alas, Kabupaten Aceh Tenggara, di lapangan Jenderal Ahmad Yani Taman Kota Kutacane, Jum’at 4 November 2016 lalu. .
Seni-seni yang ditampilkan pada pagelaran tersebut adalah Tangis Dilo/ Lagam Etnik Alas, Tari Dampeng Singkil, Tor Tor Etnik Batak, dan Saman Saraingi Etnik Gayo.
Acara juga diisi kelompok musikalitas dan puisi dari Komunitas Rangkaian Bunga Kopi dari Jakarta.
Bupati Aceh tenggara Ir. H. Hasanuddin Beruh yang turut hadir pada acara tersebut menyampaikan apabila di Aceh Tenggara terdapat 11 etnik, karenanya Aceh Tenggara dijuluki miniatur Indonesia. Meski berbeda etnik dan berbeda agama, tidak pernah sepercik pun terjadi gesekan antaretnik.
“Namun sosialisasi Empat Pilar MPR perlu sebagai bekal dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu nilai-nilai Empat Pilar ini supaya diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari,” kata Hasanuddin.
Selain Bupati Aceh Tenggara Hasanuddin dan anggota DPR-RI H. Muslim Ayub, SH, turut hadir Anggota DPR-RI H Irmawan,S.Sos dan Nasir Djamil, S.Ag. (tarina)





