Hasanuddin Darjo Plt Bupati Bener Meriah di Mata Penyuluh Pertanian Gayo

oleh

Catatan : Fathan Muhammad Taufiq*

Hasanuddin DarjoKalau melihat namanya, mungkin banyak orang yang mengira Hasanuddin Darjo berasal dari pulau Jawa, Tapi tentu saja dugaan itu meleset seratus persen, karena Pak Darjo panggilan akrab laki-laki kelahiran 22 September 1958 yang sejak 28 Oktober 2016 yang lalu dipercaya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bener Meriah itu adalah putra asli Gayo (Alas). Nama Darjjo yang melekat pada dirinya merupakan singkatan dari kata Dari Jongar, nama sebuah desa di kabupaten Aceh Tenggara yang menjadi tempat kelahirannya. Selama kulang lebih 3,5 bulan kedepan, Pak Darjo akan memimpn jalannya pemerintahan kabupaten Bener Meriah yang ditinggal cuti oleh petahana bupati yang ikut dalam pertarungan pilkada di daerah tersebut. Tidak ada yang aneh dengan penunjukan belaiu sebagai salah seorang Plt Bupati di Dataran Tinggi Gayo ini, karena secara historis, Pak Darjo memang punya kedekatan emosional dengan daerah ini, sehingga beliau diharapkan mampu mengawal pemerintahan pada masa transisi tersebut.

Tapi ada satu hal yang membuat Kepala Dinas Pendidikan Aceh iiu agak berbeda dengan para Plt Bupati/Walikota yang dilantik pada tanggal 25 Oktober 2016 lalu oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah. Meski tidak memilki latar belakang pendidikan akademis di bidang pertanian, namun sosok Pak Darjo dikenal sangat dekat dengan para petani dan penyuluh pertanian di seluruh provinsi Aceh. Tak ada yang aneh sebenarnya, karena sebelum menduduki jabatan yang sekarang ini, beliau juga pernah dipercaya menjadi Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh, beberapa tahun yang lalu. Ketika menjabat sebagai pimpinan instansi yang mengurusi ketahanan pangan dan penyuluah di Aceh itulah kemudian membuat beliau semakin akrab dengan kalangan petani dan penyuluh pertanian, meski jauh sebelumnya beliau juga sudah dekat dengan para petani khuusnya petani Kakao, karena beliau juga Ketua Forum Kakao Aceh. Banyak terobosan yang beliau lakukan pada waktu itu untuk mengembalikan marwah penyuluh pertanian yang saat itu mulai “meredup”, begitu juga dengan upaya yang dilakukannya untuk meningkatkan kesejahteraan para penyuluh. Inilah yang kemudian membuat beliau begitu dekat dan selalu dikenang oleh para penyuluh pertanian di seluruh pelosok Aceh.

Bagi para penyuluh pertanian yang ada di Dataran Tinggi Gayo, Pak Darjo juga punya “posisi khusus”, karena pada masa kepemimpinan beliau di Badan Penyuluhan provinsi, beliau sering turun ke lapangan untuk bercengkerama langsung dengan para penyuluh pertanian yang ada di Aceh Tengah maupun Bener Meriah. Yang kemudian selalu diingat oleh para penyuluh pertanian di Gayo, adalah kesederhanaan beliau yang mau makan dan tidur bersama para penyuluh pertanian baik di kantor Balai Penyuluah Pertanian (BPP) maupun kadang-kadang menginap di rumah petani.

Safrin Zailani, Penyuluh dan juga Koordinator BPP Linge misalnya, tidak pernah menyangka kalau sosok Hasanuddin Darjo mau singgah dan bermalam di BPP yang terletak di daerah agak terpencil dari pemukiman warga yaitu di daerah Peregen, sekitar 6 kilometer dari Isaq arah ke Jagong Jeget. Itu yang membuat Safrin begitu terkesan dengan sosok yang satu ini. Ikut memanen cabe di lahan BPP, mengujungi beberapa kelompok tani, kemudian makan dan tidur dengan fasilitas seadanya di kantor BPP, merupakan “kejutan” dari Pak Darjo yang tidak mungkin dilupakannya.

“Saya tidak menyangka kalau Pak Darjo yang merupakan pejabat eselon dua provinsi mau makan dan tidur bersama kami para penyuluh pertanian di kecamatan Linge ini, karena sebelumnya tidak pernah terjadi, ini benar-benar kejutan dan kehormatan bagi kami” ungkap Safrin ketika diminta tanggapannya tentang sosok Plt Bupati Bener Meriah ini. “Meskipun sekarang tidak lagi menjabat sebagai Kepala Badan Penyuluhan, beliau masih sering berkomunikasi dengan saya lewat telepon dan menanyakan perkembangan pertanian di daerah binaan kami, beliau benar-benar sosok yang sangat peduli dengan para penyuluh pertanian” lanjut Safrin.

Terkait dengan penunjukan Pak Darjo sebagai Plt Bupati Bener Meriah, Safrin berharap selama kepemimpinan beliau akan ada perubahan signifikan di bidang pertanian di Bener Meriah, karena dia melihat potensi pertanian didaerah tersebut sangat luar biasa. Ditangan pemimpin yang peduli dengan pertanian, Safrin yakin, pertanian di Bener Meriah akan mengalami kemajuan dalam beberapa bulan kedepan.

Kesan “manis” bersama Pak Darjo juga pernah dialami oleh Abdurrahman, SP, penyuluh pertanian yang bertugas di BPP Silih Nara ini bahkan pernah diajak ber”safari” keliling wilayah barat selatan Aceh oleh Pak Darjo pada tahun 2013 yang lalu. Bertemu pertama kali dengan beliau pada saat Pelatihan Manajemen BPP di Ciawi, Pak Darjo langsung tertarik pada sosok penyuluh yang piawai mendendangkan syair didong Gayo ini. Ketertarikan Pak Darjo pada sosok penyuluh dari Gayo ini, akhirnya berujung pada tawaran untuk mendampingi kunjungan kerja beliau ke wilayah barat selatan Aceh.

Serasa mendapat apresiasi dan penghargaan yang luar biasa ketika akhirnya Abdurrahman bisa mendampingi Pak Darjo melakukan “road show” mulai dari Kabupaten Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Subulussalam dan Singkil, bahkan sampai menyeberang ke Pulau Banyak. Banyak ilmu dan pengalaman yang didapatkan oleh Abdurrahman selama mendampingi kunjungan kerja Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh waktu itu,

“Banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan selama mengikuti kunjungan beliau ke wilayah barat selatan waktu itu, saya merasa mendapat sebuah kehormatan besar ketika saya diminta untk mendampingi belaiu dalam kunjungan tersebut, sebuah kesempatan dan pengalaman yang sangat berharga bagi saya” ungkap Abdurrahman

Selama mengikuti perjalanan Pak Darjo, dia bisa berkenalan dan berinteraksi dengan teman-teman penyuluh dan petani dari kawasan barat selatan itu, saling berbagi ilmu dan pengalaman dengan mereka dan tentu saja menambah pengalaman dan wawasan baginya, sesuatu yang tidak pernah melintas di benaknya sebelumnya. Menurut penuturan Abdurrahman, selama melakukan kunjungan kerja ke beberapa kabupaten tersebut, tidak pernah sekalipun beliau mengajaknya menginap di hotel atau penginapan, beliau lebih suka menginap di rumah penyuluh atau rumah petani meski dengan fasilitas seadanya. Begitu juga dengan pola makan beliau yang tidak pernah memilih makanan atau tempat makan.

“Beliau itu bisa makan apa saja dan dimana saja, padahal beliau itu pejabat yang bisa saja makan di restoran mahal, tapi itu tidak beliau lakukan, beliau adalah sosok pejabat yang sangat sederhana dan merakyat” puji Abdurrahman, Sama seperti Safrin, sampai sekarangpun Pak darjo masih sering berkomunikasi dengannya, meski hanya lewat telepon. Ada keinginan Raman, panggilan akarab penyuluh ini untuk bertemu langsung dengan Pak Darjo, tapi entah kapan, karena dia juga memaklumi, bahwa kesibukan beliau sebagai PLT Bupati tentu sangat padat.

Seorang penyuluh pertanian di Bener Meriah, Winiardi, juga punya kesan dan kenangan khusus dengan Pak Darjo. Dalam berbagai kesempatan penyuluh yang aktif mempromosikan kopi Gayo ini selalu terlihat akrab dengan mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tengara itu. Bertemu dengan Pak Darjo, menurut Win tidak seperti sedang bertemu dengan pejabat, sikap sederhana dan terbuka yang selalu beliau tunjukkan kepada siapa saja, membuat Win serasa sedang bertemu dengan seorang “teman” saat ketemu dengan beliau.

“Beliau adalah sosok pejabat yang begitu apresiasif terhadap kinerja para penyuluh, para penyuluh yang beliau anggap kreatif selalu beliau dekati dan diberikan apresiasi. Seperti ketika saya mencoba mempromosikan kopi Gayo melalui usaha sampingan yang saya rintis, beliau juga antusias untuk mempromosikan kopi Gayo yang saya produksi “ ungkap Winiardi.

Sebagai penyuluh yang bertugas di Bener Meriah, Winiardi tentu sangat antusias dengan penunjukan Pak Darjo sebagai Plt Bupati di wilayah dimana dia bertugas selama ini. Dia optimis, selama kepemimpinan belaiu, meski hanya dalam waktu yang relatif singkat, tapi akan membawa dampak positif bagi Bener Meriah, khususnya di bidang pertanian,

“Pak Darjo itu sangat konsen dengan masalah pertanian, saya yakin beliau juga sudah faham dengan potensi pertanian di Bener Meriah, begitu juga dengan sumber daya manusia penyuluhnya, saya optimis selama beliau menjadi pimpinan kami disini, Bener meriah akan mengalami kemajuan yang signifikan di bidang pertanian” lanjut Winiardi. Dia juga berjanji akan mendukung sepenuhnya program-program yang akan dijalankan Pak Darjo selama memimpin Bener Meriah.

Ungkapan serupa juga banyak diungkapkan oleh para penyuluh pertanian Gayo baik yang bertugas di Aceh Tengah maupun Bener Meriah. Ini dapat dilihat dari antusias para penyuluh ketika mengetahui Pak Darjo dilantik sebagai Plt Bupati Bener Meriah. Kesan manis ketika para penyuluh itu bertemu beliau dalam even Jambore Penyuluh di Subulussalam bulan Mei 2016 dan Pekan Daerah (PEDA) di Banda Aceh bulan Juli 2016 yang lalu, selalau mebekas di hati para penyuluh, Tak berlebihan rasanya kalau para penyuluh pertanian di Gayo kemudian menaruh harapan besar akan kemajuan Bener Meriah dibawah kepemimpina beliau.

Hasanuddin Darjo memang bukan pejabat pertanian, karena latar belakang dan disiplin ilmu beliau memang bukan di bidang tersebut, tapi kiprahnya selama ini di bidang pertanian juga tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Selama memimpin Forum Kakao Aceh, produksi dan produktivitas kakao dari Aceh terus mengalami peningkatan, begitu juga dengan harga kakao yang terus membaik berkat perjuangan beliau. Begitu juga kedekatan beliau dengan para penyuluh pertanian, meski tidak sampai dua tahun beliau menjabat sebagai “komandan” di lembaga penyuluah provinsi Aceh, namun banyak yang sudah beliau lakukan untuk para penyuluh. Pengadaan sarana prasarana penyuluhan seperti kendaraan roda dua, tas ransel, rompi penyuluh berwarna hijau dan sepatu lapangan yang kini menjadi “cirri khas” bagi para penyuluh di Aceh, adalah salah satu buah dari upaya beliau menghargai dan meningkatkan kesejahteraan penyuluh. Begitu juga dengan program pertukaran penyuluh antar kabupaten yang terbukti anyak membawa manfaat, juga merupakan salah satu buah dari pemikiarn beliau. Itulah sebanya sampai sekarang sosok beliau tetap melekat di hati para penyuluh, termasuk para penyuluh yang ada di Dataran Tinggi Gayo. []

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.