Wisata kuliner di dataran tinggi Gayo bukanlah hal baru untuk dibicarakan. Namun, bukan berarti tidak ada yang unik, dan tentu saja masih banyak yang akan terus menjadi bahan yang patut untuk diperbincangkan ketika ia memiliki berbedaan di antara tempat wisata kuliner yang sudah ada di tanah surga ini.
Salah satunya Baek Myeon misalnya, Baek Myeon berasal dari bahasa korea yang berarti mie seratus, yang saat ini merupakan nama salah satu tempat makan di Takengon lokasinyapun berada tidak jauh dari pusat kota takengon, tepatnya di jalan Leube Kader, Datu Kemili, Takengon, di pinggir jalan raya dengan warna merah mencolok yang menarik perhatian tentu saja akan membuat orang penasaran saat meliriknya.
Selain itu, suasananya yang dirancang sesuai dengan gaya anak muda yang saat ini tengah diserang demam Korea, dengan hiasan rumpunan bambu, lukisan pohon kelapa di dinding, ditambah dengan ucapan selamat datang dan terimakasih dalam bahasa korea, “anyeong asheo” dan “kamsamidha” dengan tulisan kapur tulis dipapan tulis hitam, yang berwarna-warni dan juga suasana kota Takengon yang dingin membuat pengujung merasa benar-benar tersihir dan merasa berada di tempat syuting film-film ternama korea seperti Faith, Gu Family Book dan sebagainya.
Makanan yang berada di tempat inipun disulap layaknya makanan-makanan yang ada di Korea, seperti dimsum, dmurice, ramyeon, kimbab, miang myeon dan beberapa makanan lainnya. Dengan harga yang sangat dapat di jangkau, mulai dari harga Rp. 7.000 – Rp. 15.000 tentu saja para pendemam Korea wajib untuk mencobanya.
Tempat ini baru dibuka selama dua bulan, terinspirasi dari istri sang pemilik Baek Myeon, yang juga salah satu penggemar Korea, dan melihat bukan hanya sang istri yang penggemar Korea, akan tetapi juga para anak muda. Hal inilah yang membuat adanya tempat makan Baek Myeon, halal, hemat dan healthy.
(GM)
