Terkendala Dana, 2 Siswa SMAN 15 Takengon ini Terancam Gagal Hadiri Award Night FFI

oleh

Cover Film FFITakengon-LintasGayo.co : Film pendek karya dua siswa (Riyan Sigit W dan Miko Saleh) SMAN 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara, berhasip lolos babak 5 besar Festival Film Indonesia (FFI).

Keduanya diundang mengikuti malam penganugerahan (award night) yang akan berlangsung 6 November 2016 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

Menurut supervisi film karya 2 siswa Gayo itu, Juli Aris, bahwa saat malam penganugerahan akan diumumkan pemenang dari 5 besar film yang sebelumnya sudah diseleksi.

“Jika berhasil memenangi FFI, maka selangkah lagi karya anak Gayo ini akan meraih piala citra yang merupakan ajang penghargaan tertinggi film Indonesia,” kata Juli.

Namun, keinginan untuk menghadiri award night yang tinggal beberapa hari ini terkendala. Kedua siswa Gayo ini terancam gagal mengikuti malam penghargaan.

“Hingga saat ini belum ada tiket untuk bisa hadir ke malam penganugerahan itu,” kata Juli.

Pihaknya mengharap ada pihak yang mau membantu terutama dari pihak sekolah agar kedua siswa yang telah mengukir prestasi di kancah nasional ini dapat berangkat.

Seperti diberitakan LintasGayo.co sebelumnya, film pendek berjudul 1880 MDPL karya siswa SMAN 15 Takengon masuk dalam 5 besar nominasi Film Pendek Dokumeter Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2016.

Dokumenter karya Riyan Sigit W (17) dan Miko Saleh (16) ini menceritakan tentang kurang produktifnya kopi di kampung Merah Jernang Kecamatan Atu Lintang Aceh Tengah.

Penyebabnya faktor ketinggian yang berada di 1880 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL) yang memaksa masyarakat kampung harus mencari lahan baru dengan ketinggian yang lebih rendah.

(Wein Mutuah)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.