Takengon-LintasGayo.co : Upaya meningkatkan produktivitas dan efektivitas padi pasca panen, Penyuluh Pertanian BP3K Celala perkenalkan mesin Super Combine Harvester (Mesin pemanen padi otomatis), kepada petani di Celala, Aceh Tengah yang berpusat di Kampung Blang Delem, Kamis 13 Oktober 2016. Kegiatan ini difasilitasi Dinas Pertanian (Distan) setempat.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian Aceh Tengah, Ir. Nasrun Liwanza, MM, mengatakan bahwa, panen padi yang dilakukan secara manual oleh petani berpotensi kehilangan hasil mencapai 15 persen.
“Cukup besar kita dirugikan saat panen. Jika menggunakan mesin ini, nyaris tak ada bulir padi yang terbuang,” tegas Nasrun Liwanza.
Selain itu, sebutnya lagi, efesiensi waktu juga dibutuhkan 2-3 hari jika dilakukan dengan cara konvensional (Gayo : Munoling-red), dengan tenaga sekira 10 orang untuk lahan padi seluas 1 hektar.
“Denga alat ini, hanya memakan waktu 1 jam untuk luas lahan yang sama, biaya produksi otomatis berkurang, pendapatan petani turut naik,” katanya.
Dalam kesempatan itu, mewakili petani, Koordinator BP3K Celala, Sadarmi, SP berharap Distan membantu minimal 2 unit mesin Super Combine Harvester, dimana luas lahan di Celala yang mencapai 1000 hektar dipastikan tidak akan mampu dilayani 1 mesin saja.
Menanggapi permintaan tersebut, Nasrun berjanji akan kembali mengusulkan pengadaan alat tersebut ke pusat. “Pengadaan alat ini bersumber dari APBN,” tandasnya.
(Fathan MT | DM)





