Laporan Fathan Muhammad Taufiq dari Saree
Penilaian dan penyusunan angka kredit bagi penyuluh pertanian merupakan bagian penting untuk peningkatan karir dan pangkat. Namun sampai saat ini masih banyak penyuluh dan instansi yang menangani bidang penyuluhan yang belum memahami sepenuhnya bagaimana melakukan penilaian dan penyusunan angka kredit bagi penyuluh pertanian.
Sebenarnya pedoman penyusunan angka kredit untuk jabatan fungsional penyuluh pertanian sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian nomor 35/Permentan/OT.140/7/2009, namun demikian masih sering terjadi kerancuan dalam penilaian angka kredit penyuluh.
Akibatnya, masih ada penyuluh yang sebenarnya sudah memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan, namun tidak bisa naik pangkat atau golongan.
Begitu juga dalam penilaian angka kredit, masih ada perbedaan persepsi antara satu kabupaten dengan kabupaten lainnya. Untuk keseragaman cara dan prosedur penyusunan dan penilaian angka kredit bagi penyuluh pertanian, selama 3 hari dari tanggal 14 – 16 Oktober 2015 ini, Balai Diklat Pertanian Aceh atau yang lebih dikenal dengan sebutan BDP Saree, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Angka Kredit Bagi Penyuluh Pertanian. Bimtek ini diikuti oleh 33 orang penyuluh senior dari semua kabupaten di provinsi Aceh.
Dalam sambutan ketika membuka Bimtek ini tadi pagi (Jum’at, 14/10/2016), Kepala BDP Saree, drh. Ahdar, MP berharap setelah mengikuti bimtek ini, ada keseragaman dalam penyusunan dan penilaian angka kredit penyuluh, sehingga tidak ada lagi penyuluh yang merasa dirugikan karena hak kepangkatan mereka tertunda. Selain untuk menyeragamkan cara dan prosedur penilaian dan penyusunan angka kredit, bimtek ini juga diarahkan untuk membangkitkan minat menulis bagi para penyuluh, karena ada kesan selama ini penyuluh enggan bahkan malas untuk menulis.
Lebih lanjut Ahdar menekankan, pentingnya menulis bagi penyuluh pertanian, karena menulis merupakan bagian dari pengembangan profesi bagi penyuluh pertanian yang nilai angka kreditnya cukup tinggi. Dia mencontohkan, satu artikel yang dimuat di media nasional, memiliki angka kredit 6, itu hampir sama dengan angka kredit yang diperoleh dengan cara melakukan penyuluhan ke lapangan sebanyak i0 kali. Lebih lanjut Ahdar menyampaikan bahwa untuk penyuluh madya (golongan IV/a ke atas), menulis atau membuat karya tulis itu sifatnya wajib.
Itulah sebabnya dalam bimtek kali ini, materi tentang penulisan karya ilmiah dan artikel di media, menjadi salah satu fokus yang akan disampaikan kepada peserta. Ahdar juga berharap, kedepan para penyuluh bisa lebih aktif menulis dan menghasilkan karya tulis yang dipublikasikan lewat media, karena ini sesuai instruksi yang pernah disampaikan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran, beberapa waktu yang lalu.
Sementara itu, Ketua Panitia Bimtek, Tisri Budayanti, SP, MP dalam laporannya menyampaikan bahwa dalam bimtek ini pihaknya telah mengundang nara sumber atau pemateri dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Pusat, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh serta seorang penulis dari Gayo, Fathan Muhammad Taufiq yang selama ini dikenal sebagai kontributor LintasGayo.co dan beberapa media lainnya.
Menurut informasi dari pihak BDP Saree, selain nara sumber yang telah diundang, sore ini Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM juga akan hadir di Saree untuk bertatap muka dengan para peserta Bimtek dan juga para penyuluh yang saat ini sedang mengikuti Diklat Dasar Penyuluh Pertanian Ahli dan Diklat Penyuluhan Berbasis Syariah. Kehadiran Pak Nas, menurut panitia, dalam kapasitas beliau sebagai Ketua PERHIPTANI (Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia) Aceh. []