Banda Aceh-LintasGayo.co : Dirjen Bima Kontruksi Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Republik Indonesia Ir. Yusid Toyib, M. Eng. Sc meminta agar para alumni Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) bekerja sesuai dengan bidangnya. Hal tersebut disampaikan dalam kuliah umum bertema “Peluang dan Tantangan Masyarakat Jasa Kontruksi Indonesia dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)” di gedung AAC Dayan Dawood Banda Aceh, Senin (29/6).
“Jangan sampai mahasiswa teknik nantinya bekerja di luar bidangnya seperti bekerja di Bank. Karena untuk menjadi seorang insinyur itu membutuhkan biaya yang besar. Saat ini jasa kontruksi menjadi bidang yang menyerap tenaga kerja cukup besar di Indonesia yang mencapai 8,2 juta orang,” kata Yusid.
Menurutnya, potensi ini harus mampu dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan dalam menghadapi MEA, bangsa Indonesia harus memiliki empat syarat jika ingin menjadi tuan rumah dalam era MEA yaitu, kompetensi yang baik, integritas yang teruji, transparan, dan akuntabel.
Sementara itu, Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng menambahkan, kuliah umum ini penting bagi Unsyiah sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Sebab, mulai 1 Januari 2017 nanti ada 11 jasa profesi yang akan masuk ke Indonesia, salah satunya adalah jasa kontruksi. Terkait hal ini, yang menjadi pertanyaan besar selanjutnya yaitu apakah Indonesia atau perguruan tinggi yang ada di Indonesia telah siap menghadapi MEA?.
“Dalam hal ini, Unsyiah telah menyiapkan tantangan global ini secara matang, baik secara kurikulum maupun kemampuan berbahasa asing bagi para mahasiswanya,” ujar Rektor.
Pemberian bantuan
Pada kesempatan tersebut Unsyiah juga melakukan penandatanganan MoU dengan Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi (LPJK) Aceh, yang lansung ditandatangani oleh Rektor Unsyiah dan Kepala LPJK Aceh, Ir.Suwardi. Selain itu, pihak LPJK Aceh juga menyerahkan sejumlah bantuan alat-alat survei kepada Unsyiah seperti, 5 unit Digital Theodolite Topcon DT-205, 5 unit automotive Topcon, dan 1 unit mobil Innova.
“Unsyiah memberikan apresiasi yang tinggi kepada LPJK atas pemberian bantuan tersebut. Pemberian bantuan ini merupakan sejarah baru bagi LPJK Aceh. Alat-alat survei ini sangat penting bagi mahasiwa Teknik Sipil untuk kegiatan pengukuran. Dengan adanya alat-alat ini, mahasiswa Fakultas Teknik tidak perlu lagi mengantri lama untuk melaksanakan praktikum. Mereka juga bisa menggunakanya kapan pun sesuai kebutuhan,” papar Rektor.
(SP | DM)