
KOPI Gayo di Bandung sudah sangat dikenal oleh penikmat kopi, namun ternyata hanya dipasok 500 kg green bean perbulannya. Informasi ini diungkapkan Erwin dalam percakapan beberapa waktu lalu di salahsatu coffee shop di Bandung.
Menurut pemasok kopi Arabika Gayo antara 300-400 kg perbulan di seputar kota Bandung ini, beberapa tahun lalu kopi Gayo yang dipasoknya mencapai 750 kg hingga 1 ton, namun mengalami penurunan seiring makin banyaknya sentra produksi kopi di Indonesia, termasuk Jawa Barat.
“Bukan karena faktor turunnya kualitas produksi kopi Gayo, tapi lebih kepada persaingan promosi,” ungkap pria energik yang berasal dari Pondok Baru Bener Meriah dan sudah berdiam di Bandung sejak tahun 2000 ini.
Harusnya, menurut dia, dengan semakin meningkatnya jumlah penikmat kopi, semakin tinggi pula permintaan.
Salahsatu solusi agar kopi Gayo semakin diminati adalah dengan mengedukasi jika kopi Gayo itu berkualitas.
“Seluruh elemen Gayo diharapkan berupaya mempromosikan kopi Gayo dengan segala kelebihannya dalam setiap kesempatan,” ungkap pamasok kopi Gayo ke cafe-cafe yang berjumlah sedikitnya 30 cafe di Bandung tersebut. [Khalis]