Banda Aceh-LintasGayo.co : Sebelum pembukaan Aceh Internasional Rapai Festival penyelenggara acara sempat kurang yakin acara ini dapat dilaksanakan dengan baik. Pasalnya dua jam sebelum pembukaan acara (18.00 WIB) area Taman Ratu Safituddin Banda Aceh ditimpa hujan dan angin kencang. Segala persiapan banyak terkendala karena kegiatan dilaksanakan di lapangan terbuka (Outdoor) dan dipridiksi akan kurangnya pengunjung pada hari pertama acara tersebut, Jumat 26/08/2016.
Menjelang acara pembukaan akhirnya hujan dan badai sudah berhenti akhirnya pembukaan dilaksanakan pukul 21.00 WIB oleh Pemerintah Aceh yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Dermawan. Acara tersebut akan berlangsung selama 5 hari kedepan yang digelar di 3 tempat Taman Sultanah Safiatuddin, Taman Budaya Aceh dan Museum Aceh. Meskipun area pembukaan berair dan becek tidak mengurangi semangat penonton menenuhi lokasi tersebut.
Berdasarkan pantauan LintasGayo.co pada acara tersebut dihadiri oleh pihak Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif diwakili oleh Asisten Deputi Pengembangan Segman Pasar Personal Pariwisata Nusantara Raseno Arya, Pemerintah Aceh, Kapolda Aceh, Walikota Banda Aceh, perwakilan Walikota dan Bupati se-Aceh, anggota DPRA dan DPRK, Kadisbudpar se-Aceh, seniman, pengamat seni dan masyarakat sekitar.
Reza Fahlevi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, selaku panitia dalam acara tersebut sempat pesimis dalam pembukaan acara tersebut karena cuaca sangat tidak mendukung, setelah cuaca membaik barulah pembukaan dilaksanakan dengan meriah disambut baik oleh masyarakat
“Dua jam sebelum kita mulai acara sempat terjadi hujan dan badai, hal ini menyebabkan banyak terkendala dalam persiapan pembukaan ini. Selain itu juga banyak rangkaian acara yang harus dipotong seperti penampilan visual pemutaran video dan sebagai. Namun hal ini tetap akan kita laksanakan dihari selanjutnya di tiga lokasi acara. Malam ini juga tidak mengurangi semangat dan meriahnya penonton di area pembukaan Aceh Internasional Rapai Festival,” jelasnya.
(WinAnsar)
