
Medan-LintasGayo.co : Para akademisi Gayo dari pelbagai daerah mulai menyusun buku ajar bahasa Gayo. “Program penyusunan buku ajar ini sudah lama direncanakan. Sudah dari tahun 2008 yang lalu. Namun, baru bisa terwujud sekarang,” sebut salah satu penyusun buku ajar bahasa Gayo, Dr. Zainuddin di Medan, Senin (22/8/2016).
Penyusunan buku ajar ini, jelas akademisi Universitas Negeri Medan itu, bertujuan untuk mendorong muatan lokal (mulok) bahasa Gayo di sekolah-sekolah yang ada di Gayo.
“Harapan kami, buku ajar ini bisa dipakai dalam mata pelajaran muatan lokal bahasa Gayo di sekolah-sekolah yang ada di Gayo,” sebutnya.
Sebagai akibatnya, sambungnya, pembelajaran bahasa Gayo dapat melembaga di dunia pendidikan di Gayo, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pada akhirnya, upaya pelestarian dan pewarisan bahasa Gayo dapat berjalan dengan baik.
“Kami sudah mengirimkan buku ajar ini ke pihak-pihak terkait di Takengon. Salah satunya, ke Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tengah. InsyaAllah, hari ini, salah satu tim penyusun rapat dengan MPU Aceh Tengah, Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Tengah, dan Majelis Adat Aceh Nenggeri Gayo (MAANGO),” tegasnya.
Selain Zainuddin (Medan), ikut menyusun buku ajar tersebut, yaitu Shaumiwaty (Takengon) dan Yusradi Usman al-Gayoni (Jakarta). (GM)