Blangkejeren-LintasGayo.co : Persepsi masyarakat bahwa ikan-ikan yang dipelihara di kawasan dingin seperti di Gayo Lues pertumbuhannya akan lambat dan membutuhkan banyak pakan harus diluruskan.
Penegasan ini diutarakan Wakil Dekan I Prof. Dr. Muchlisin Za, M.Sc dihadapan peserta pelatihan teknik pembuatan pakan ikan dan probiotik bagi lebih petani ikan dan penyuluh di Blangkejeren, Sabtu 12 Agustus 2016.
Dijelaskan Muchlisin, ikan memiliki sifat yang berbeda dengan hewan darat, ikan tidak memerlukan energi tambahan untuk melawan suhu ingin, karena ikan memiliki sifat Poikilotermik, yaitu suhu tubuhnya dapat menyesuaikan dengan suhu lingkungan.
“Hanya saja kecepatan pencernaan atau nafsu makannya mungkin sedikit lebih rendah, oleh karena itu perlu kita tambahkan sedikit probiotik dalam pakan untuk meningkatkan nafsu makan dan membantu mempercepat proses pencernaan makanannya,” jelas Profesor yang juga peneliti ikan Depik danau Lut Tawar ini.
Dan karena kondisi inilah Fakultas Kelautan dan Perikanan Unsyiah terpanggil mengajarkan tentang cara membuat probiotik yang murah dan mudah.
Muchlisin juga memberikan contoh di Jawa Barat misalnya di Sukabumi yang dikenal sebagai pusat penghasil ikan air tawar, suhu air juga dingin namun produksi ikannya melimpah.
Lebih lanjut Prof. Muchlisin juga menjelaskan bahwa proses pembuatan pakan ikan sangat mudah, cepat dan praktis, tidak memerlukan alat-alat canggih.
“Oleh karena itu diharapkan petani ikan tidak lagi bergantung kepada pakan komersil, mulai sekarang mari kita membuat pakan sendiri”, tutup Wakil Dekan I Prof. Dr. Muchlisin Za, M.Sc. (SP | Kh)