TIGA penyair Aceh, Salman Yoga S, Sulaiman Juned dan Soeryadarma Isman lolos seleksi karya puisinya dalam event Tifa Nusantara 3.
Dengan lolosnya seleksi dalam event tersebut ketiga penyair ini akan diundang untuk mengikuti temu penyair Tifa Nusantara 3 di Kota Marabahan Kabupaten Barito Provinsi Kalimantan Selatan.
Sebelumnya sekitar tiga bulan lalu sejumlah penyair dari Aceh juga penyair Nusantara dari berbagai daerah mengikuti seleksi antologi puisi Tifa Nusantara 3 yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Kabupaten Barito Kuala bekerjasama dengan Pemuda Olah Raga Pariwisata dan Budaya Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam event tersebut panitia menerima 1872 naskah puisi dari 624 penyair se-Nusanatara. Berdasarkan hasil seleksi dewan kurator sebanyak 250 penyair dinyatakan lolos seleksi karyanya dan mendapatkan tiket untuk mengikuti Acara Tifa Nusantara 3.
Sulaiman Juned membenarkan informasi tersebut saat dihubungi LintasGayo.co, Senin, 2/7/2016. “
Panitia telah mengumumkan nama-nama lolos seleksi dalam penerbitan antologi puisi Tifa Nusantara 3, sekaligus panitia mengundang penyair yang lolos seleksi karyanya untuk mengikuti kegiatan tersebut di Kota Marabahan Kabupaten Barito Provinsi Kalimantan Selatan. Dari 250 penyair se-Nusantara tiga diantaranya merupakan penyair Aceh,” jelasnya.
Terpisah Salman Yoga (Penyair asal Gayo) berharap dengan lolosnya ketiga penyair Aceh ini mampu membawa nama baik Aceh di tingkat nasional. Secara prestasi penyair Aceh masih mampu bersaing bersama penyair lainnya se-Nusantara.
“Semoga hal ini mendapat dukungan dari berbagai pihak baik pemerintah Aceh maupun lembaga yang menaungi bidang seni dan Budaya di Aceh,” ungkap Salman.
Berikut ketiga profil penyair Aceh yang lolos seleksi dalam antologi Puisi Tifa Nusantara 3.
Sulaiman Juned berlatar belakang akademisi dosen Teater ISI Padangpanjang, baru saja menyelesaikan pendidikan S3 program doktoral penciptaa seni teater di Pascasarjana ISI Surakarta. Sering diundang sebagai Narasumber, temu sastrawan dan baca puisi tingkat lokal, nasional dan internasional. Sudah mementaskan ratusan pertunjukan teater baik naskah sendiri maupun naskah orang lain di dalam negeri dan luar negeri. Karyanya baik puisi, cerpen, naskah drama dan lainnya sudah dimuat diberbagai media, buku antologi bersama maupun buku tunggal. Selain itu Sulaiman Juned juga pendiri Sanggar Cempala Karya Banda Aceh, Teater Nol Banda Aceh dan Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang Sumatera Barat serta tim pendiri Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.
Selanjutnya Salman Yoga, penyair asal Gayo Aceh Tengah sekarang berprofesi sebagai Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh. ia juga sedang menempuh pendidikan Doktoral Kajian budaya di Medan. Karya telah dimuat diberbagai media, buku antologi bersama maupun buku tunggal. Salaman sering diundang ke berbagai daerah dalam pertemuan sastrawan, seminar, baca puisi dan kegiatan lainnya. Sekarang ini menjabat sebagai Direktur The Gayo Institut (TGI) sebuah lembaga bergerak dalam kajian budaya dan peradaban Gayo.
Sementara itu Soeryadarma Isman adalah penyair muda kelahiran Beureuneuen 17 Maret 2002, putra dari penyair Sulaiman Juned. Sekarang sedang menempuh pendidikan di SMP 17 Banda Aceh kelas 2. Karyanya telah dimuat diberbagai media lokal dan nasional juga dalam bentuk buku antologi bersama. Bukunya yang telah terbit bersama 3 penyair cilik &Negeri di atas Awan& tahun 2011 di Kota Padangpanjang Sumatera Barat, dan antologi puisi tunggallnya “SAPA” terbitan Pena House (2016).
(Win Ansar)







