Banda Aceh-LintasGayo.co : Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Aceh menyatakan dukungan dalam rangka Aceh menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2016 Jawa Barat dan rencana Aceh untuk menjadi tuan rumah PON Remaja III 2019 dan PON XXI 2024.
Hal itu disampaikan oleh Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA saat meneriman audiensi pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, Rabu 20 Juli 2016 di Ruang Kerja Rektor UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh.
Delegasi KONI Aceh dipimpin langsung oleh Ketua Harian Kamaruddin Abu Bakar atau Abu Razak. Turut hadir Wakil Ketua KONI Aceh Musa Bintang dan Faisal Saifuddin, Sekretaris Umum KONI Aceh M. Nasir MPA, dan sejumlah pengurus KONI Aceh lainnya. Sementara Rektor Rektor UIN Ar-Raniry didampingi oleh Dr. H Syamsul Rizal, M. Ag selaku Wakil Rektor III dan Wakil Rektor Drs H. Luthfi Auni MA selau Wakil Rektor II.
Pernyataan Prof. Farid terkait dukunganya UIN Ar-Raniry terhadap kesiapan Aceh menghadapi PON XIX 2016 dan rencana tuan rumah PON Remaja III dan PON XXI disampaikannya setelah mendengarkan pemaparan Abu Razak mengenai maksud dan tujuan pengurus KONI Aceh bertandang ke UIN Ar-Raniry.
“Menghadapi PON XIX 2016 di Jawa Barat September nanti, dan rencana Aceh untuk menjadi tuan rumah PON Remaja III dan PON XXI 2024 KONI Aceh butuh dukungan dari semua pihak, termasuk dari UIN Ar-Raniry,” kata Abu Razak.
Abu Razak menyampaikan, menghadapi PON XIX 2016 yang akan berlangsung tak lama lagi, ada beberapa atlet yang merupakan mahasiswa dan mahasiswi Ar-Raniry. Karena itu ia meminta dukungan dari rektor untuk memberikan dukungan, baik segi dispensasi, motivasi dan juga apresiasi kepada atlet-atlet bersangkutan.
“Prestasi Aceh di PON XIX 2016 Jawa Barat akan menjadi salah satu tolak ukur untuk menuju cita-cita tuan rumah PON Remaja III dan PON XXI,” kata Abu Razak.
Sementara Sekretaris Umum KONI Aceh melaporkan kepada Rektor UIN Ar-Raniry bahwa perolehan medali Aceh di ajang Pra-PON dan Porwil 2015 meningkat signifikan dibanding even yang sama empat tahun sebelumnya.
“Dan terkait tuan rumah PON, KONI Aceh bersama pihak-pihak terkait sudah mulai bekerja dari sekarang. Kita juga butuh dukungan dari UIN untuk bersama-sama memperjuangkan ini,” kata M. Nasir.
Menghadapi PON XX di Papua tahun 2020 kata M. Nasir, KONI Aceh berencana untuk mengirimkan atlet berlatih di luar negeri, sembari menempuh kuliah. Rencananya melalui kerjasama antara universitas. “Nah, mungkin dalam hal ini UIN bisa membangun kerjasama dengan jaringan universitas yang ada di luar negeri. KONI Aceh membiaya latihan, universitas membiaya kuliah.”
Menanggapi penyampaian pengurus KONI Aceh, Prof Farid mengatakan bahwa UIN Ar-Raniry adalah aset bangsa Aceh. Jadi apapun rencananya yang bertujuan untuk membangun Aceh dalam berbagai bidang, pihaknya siap mendukung.
“Setiap milad UIN kita selalu memilih mahasiswa-mahasiswi dan dosen berprestasi baik di bidang olahraga dan bidang lainnya, kami berikan penghargaan kepada mereka. Misalnya yang hafiz Al Quran, kita berikan kebebasan biaya SPP. Di bidang lain juga demikian, kita berikan dispensasi atau bonus prestasi. Jadi hal-hal seperti ada perhatian dari kita,” jelas Prof. Farid.
Berkaitan dengan rencana tuan rumah PON XXI 2024, kata Prof. Farid, pihaknya sangat mendukung keinginan tersebut. “Kita harapkan Aceh benar-benar dapat menjadi tuan rumah PON nantinya,” katanya.
Prof. Farid juga menyampaikan bahwa di UIN Ar-Raniry, dalam beberapa tahun terakhir dan tahun-tahun mendatang pihaknya telah memprogramkakan penambahan fasilitas olahraga.
Kepada pengurus KONI Aceh, ia menyarankan agar dipersiapkan mapping dan target yang terukur untuk menuju tuan rumah PON. “Hasil yang akan dicapai nanti bukan hanya untuk KONI Aceh, tapi untuk seluruh masyarakat Aceh.”
“Harus ada upaya persiapan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Atlet-atlet kita yang berprestasi jangan sampai diambil oleh daerah lain,” kata Prof. Farid mengingatkan.
(SP)





