Takengon-LintasGayo.co : Ketua Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) Provinsi Aceh, Dra. Hj. Fachriati, MM mengajak peserta pelatihan merangkai sirih hias yang digelar oleh oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Aceh Tengah untuk lebih ke action. Hal ini disampaikan saat menjadi narasumber hari kedua pelatihan tersebut di Bayakmi Kupi, Jl. RSU Datu Beru, Lt. II. Kebayakan-Takengon, Selasa 28 Juni 2016.
“Agar ibu-ibu di Aceh Tengah ini dapat mengenal bagaimana sebenarnya rangkaian sirih di Aceh atau sering disebut sirih hias. Digunakan pada umumnya untuk acara meminang intat linto dan intai dara baroe,” ungkap Fachriati dihadapan belasan peserta yang merupakan delegasi dari komunitas atau organisasi masyarakat.
Selama ini, kata dia, rangkaian sirih ini banyak sekali digunakan hanya terbatas pada daerah-daerah Aceh di provinsi di kota Banda Aceh dan daerah pesisir saja. Namun, kali ini harapannya ibu-ibu di Aceh Tengah dan Bener Meriah dapat melakukan kegiatan sakral intat linto dan dara baroe.
“Di provinsi Aceh setiap tahun saya dipercayakan oleh Dinas Pariwisata menjadi juri saat ada lomba merangkai sirih. Dari Aceh Tengah dan Bener Meriah selalu menampilkan rangkaian asli di daerah masing-masing jadi tidak terlihat nilai estetika dan keindahannya. Mudah-mudahan Aceh Tengah dan Bener Meriah bisa menampilkan rangkaian Aceh yang diharapkan dalam lomba di PKA nanti.” harap ketua IPBI Aceh, Dra. Hj. Fachriati, MM. (Dinni Syafriyuni | Kh)
