Mari Selamatkan Burung : Gencar Diburu, Keberadaan Sesir “Pleci” di Gayo Langka

oleh
Burung Sesir (Pleci) Gencar Diburu di Gayo. (Int)
Burung Sesir (Pleci) Gencar Diburu di Gayo. (Int)
Burung Sesir (Pleci) Gencar Diburu di Gayo. (Int)

Keberadaan burung Pleci (Gayo : Sesir-red) di dataran tinggi tanoh Gayo kian memprihatinkan akibat gencar diburu.

Salah seorang pemburu burung ini di Takengon, Aceh Tengah yang tidak ingin disebut namanya, Minggu 12 Juni 2016 mengatakan hampir disemua wilayah di Gayo burung ini susah dijumpai.

“Saya sering berpindah-pindah tempat menangkap burung ini dengan menggunakan perangkap (Gayo : Penjere Tama-red), mulai Kabupaten Bener Meriah hingga ke pelosok Aceh Tengah, namun sangat sulit masuk perangkap, karena keberadaannya sudah sangat jarang,” ungkap sumber tersebut.

Berbeda dengan beberapa tahun belakangan ini, jenis burung ini populasinya melimpah di Gayo. Ditanya, harga burung ini dipasaran, sumber tersebut mengatakan bahwa penampung burung di Takengon dan sekitarnya mau membeli seharga 10-15 ribu Rupiah perekornya.

Dari sumber ini juga, LintasGayo.co mencoba terus menggali informasi kenapa burung kecil yang punya suara unik ini gencar diburu. “Saat kontes burung, kategori Pleci selalu ada diperlombakan, jika sudah jadi (punya suara khas) harga burung ini bisa mencapai Rp. 2 juta,” terangnya.

Melihat gencarnya perburuan burung di Gayo, sudah selayaknya pihak terkait membuat regulasi dan sanksi terhadap pemburu yang gencar memberangus keberlangsungan burung-burung di tanoh Gayo.

Seperti yang dilakukan Pemkab Simeulue akhir-akhir ini yang melarang burung-burung dari pulau terluar di Aceh itu keluar ke daerah lain. Sama halnya di Gayo, tak hanya burung Pleci yang mengkhawatirkan kelangsungan hidupnya.

Burung-burung lain yang dalam istilah bahasa Gayo dikenal dengan nama, Sesubang, Bebelgong, Murem, Cincimpala, Keriko, Cengkerlung atau bahkan Rangkong Badak (Reje Bujang) sama nasibnya dengan burung Sesir.

Padahal, jika dilirik dari peranan burung terhadap ekosistem kita, keberadaannya jelas anggota penting dari banyak ekosistem. Mereka (burung) adalah bagian integral dari rantai makanan dan jaring makanan.

Dalam ekosistem hutan misalnya, beberapa burung mengambil makanan terutama dari tanaman. Lainnya terutama memakan hewan kecil seperti serangga atau cacing tanah. Burung dan telur burung, pada gilirannya, berfungsi sebagai makanan bagi hewan seperti rubah, musang, dan ular.

Hubungan antara makan semua hewan dalam ekosistem membantu mencegah satu spesies menjadi terlalu banyak. Burung memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan alam ini. Selain menjadi bagian penting dari jaring makanan, burung memainkan peran lain dalam ekosistem, seperti pemakan serangga, burung sebagai pemegang peran dalam proses penyerbukan. Banyak burung pemakan buah membantu menyebarkan biji, dan masih banyak lagi manfaat burung yang membantu kelangsungan ekosistem

Mari selamatkan burung di Gayo. Salam lestari.

(Darmawan Masri)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.