Oleh : Sahuri Ramadana*
Pemuda dalam hakikatnya adalah tongkat estapet kepemimpinan suatu bangsa. Dimana kehadiran pemuda sangat diharapkan menjadi penerus kehidupan suatu bangsa. Tanpa adanya pemuda maka suatu bangsa tidak akan berjalan dengan baik.
Kenapa pada sebuah pidatonya Soekarno mengatakan “Berikan aku Sepuluh Pemuda maka akan ku guncangkan dunia”. Mendengar pidato tersebut tentu kita bertanya-tanya, ada apa dengan seorang Pemuda. Ternyata setelah kita pahami sangatlah penting peran pemuda dalam menjalankan suatu kehidupan berbangsa. Dimana dibandingkan dengan orang tua tentu pemuda lebih memiliki pemikiran yang lebih jernih, kreatif, inovatif dan lebih visioner. Di lain sisi pemuda juga masih belum banyak pikiran dibandingkan dengan orang yang sudah berumur lanjut diatas 40 tahun.
Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus websternya sebagai “the time of life between childhood and maturity, early maturity, the state of being young or immture or inexperienced, the freshess and vitality charachteristic of a young person”. Sedangkan dalam kerangka usia, WHO menggoongkan usia 10-24 tahun sebagai young people.
Maka dari pada itu seorang pemuda sangatlah diharapkan dapat menjadi penerus suatu bangsa karena masih memiliki pemikiran yang jernih, kretatif, inovatif dan visioner.
Seorang juga tentu harus paham dengan ideologi yang dianut oleh bangsa atau negara tempat ia tinggal. Seperti bangsa Indonesia yang menganut Ideologi dasar Pancasila. Diaman seorang pemuda harus paham bagaimana Ideologi Pancasila dan arti dari setiap Poin-poin Pancasila itu sendiri.
Namun pada zaman sekarang ini banyak sekali Pemuda yang tidak memahami Ideologi pancasila, sehingga banyak pelanggaran aturan-aturan yang dilakukan oleh pemuda yang tidak sesuai oleh bangsa dan negara.
Banyak sekali kasus-kasus yang membuat para pemuda tidak lagi paham terhadap ideologi berbangsa dan bernegara. Banyak pemuda saat ini yang lebih terpengaruh terhadap budaya-budaya asing, yang membuat para pemuda menjadi manusia modern tanpa memikirkan masa depannya sebagai penerus bangsa dan penerus ideologi pancasila.
Menurut Dr. M. Masri Muadz, M.Sc dalam bukunya Genre yang Sehat dan Berakhlak Mulya, Kasus Pemuda saat ini dari tahun ke tahun semakin meningkat, mulai dari Seks bebas, Narkoba, HIV/AIDS, dan lainnya, yang membuat moral remaja dan pemuda dari masa kemasa semakin menurun. Sehingga para Pemuda saat ini tidak lagi menjalani kehidupannya berdasarkan Agama dan Ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
Kenapa Para Pemuda perlu memahami Ideologi Pancasila?
Pancasila memiliki 36 butir dari kesemua Sila yang ada dalam Pancasila Dalam setiap sila memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Indonesia, Khusunya bagi generasi muda Indonesia. Berikut adalah makna dari Sila pertama hingga kelima beserta maknanya:
Sila-1 : Ketuhanan Yang Maha Esa
Di Indonesia terdapat berbagai keyakinan. Terdapat enam agama yang diakui oleh Indonesia, ini menandahkan bahwa Indonesia adalah negara yang beragama. Dengan sila ke-1 ini, generasi muda Indonesia dapat mengerti dengan keragaman agama dan budaya di Indonesia. Dengan mamahami dan mengerti tentang keragaman tersebut generasi muda yang berbeda-beda agama dapat saling menghormati satu sama lain dan dapat menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing yang berada di Indonesia. Dengan begitu Indonesia tidak akan pecah dengan hal yang berbeda-beda agama ini karena telah memiliki rasa toleransi yang tinggi.
Sila-2 : Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Pentingnya persamaan derajat kemanusian dalam bangsa ini. Persamaan hak dan kewajiban bagi masyarakat Indonesia adalah hal yang sangat penting dalam berbangsa. Karena manusia diciptakan oleh Tuhan tanpa membedakan-bedakan. Generesi muda akan bisa berbangsa dan bernegara tanpa membeda-bedakan derajat manusia. dalam sila kedua ini sebenarnya mengandung cita-cita kemanusiaan, sebab semua manusia memang sama tidak perlu lagi dibedakan mana yang mampu dan mana yang tidak mampu.
Sila-3 : Persatuan Indonesia
Semua generasi muda harus bersatu dan bersama-sama untuk membangun negeri ini menjadi negeri yang disegani oleh bangsa lain. Indonesia harus mempunyai sifat gotong royong dalam membangun negeri ini, karena dengab sifat gorong tersebut akan memudahakan untuk menuju Indonesia unggul. Jiwa leluhur yang harus dipraktikan dalam kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.
Dengan bersama menuju masa depan yang gimilang, Indonesia harus bersatu. rasa Bhinneka Tunggal Ika harus tetap terjaga. karena dengan demikian rasa satu-kesatuan masih benar-benar dirasakan oleh masyarakat Indonesia suatu saat nanti.
Sila-4 : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Indonesia mempunyai kurang lebih 240 juta jiwa penduduk, itu artinya bahwa negara ini harus mementingkan rakyat banyak disetiap kebijakan-kibajakan oleh pemerintah bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan pribadi. Lebih mengutamakan musyawarah untuk kepentingan orang banyak dalam melaksanakan rencana kebijakan oleh pemerintah. sehingga demokrasi di Indonesia terlaksana dengan baik. Semua pembangunan di Indonesia harus demi dan hanya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Sila-5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadalian sosial berarti semua warga rakyat Indonesia berhak atas terjaminnya pendidikan, kesahatan dan kesejahteraan. Saling membantu satu sama lain jika ada orang yang kurang mampu. Mungkin kebanyakan masyarakat Indonesia masih jauh dari kata sejahtera. Berbagai faktor tersebut diantaranya adalah pengangguran, sumber daya manusia yang masih sedang-sedang saja, dan korupsi yang mengambat dalam pembangunan negeri ini. Keadilan sosial memang sulit untuk di laksnakan tetapi, apa salahnya untuk tetap optimis dalam melaksanakannya. Pemerintah saat ini sudah berusaha untuk mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia dengan memberikan berbagai kemudahan seperti Kartu Indonsia Pintar untuk Pendidikan, Kartu Indonesia Sehat dan BPJS kesehatan untuk mewujudkan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, dan lain sebagainya, sehingga nanti Indonesia dapat sepenuhnya memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan memahami makna dari setiap sila dari Pancasila tersebut maka sebagai pemuda tentu kita tidak akan pernah melanggar aturan-aturan hukum yang ada di Indonesia. Seperti memahami Sila yang pertama minsalnya, tentu para pemuda akan taat kepada Tuhan yang Maha Esa dan taat kepada Negara.
Dengan memahami Pancasila Pemuda tidak akan pernah pernah melanggar norma-norma yang ada karena kemanusiaan yang adil dan beradab serta berbudaya dan berbudi pekerti.
Dengan memahami Pancasila, Pemuda tidak akan pernah terpecah belah dan saling menjelekan satu sama lain sehingga munculah kehidupan yang damai karena ia paham bahwa Indonesia merupakan Negara yang memegang teguh Bhinneka Tunggal Ika.
Dengan memahami Pancasila Pemuda tidak akan pernah ingin menang sendiri dan ingin berkuasa sendiri, pemuda tidak akan pernah mau menghalalkan segala cara untuk meraih sebuah jabatan atau kekuasaan. Pemuda tidak akan pernah sesuka hati mengambil keputusan karena ia paham bahwa Kerakyatan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.
Dengan memahami Pacasila Pemuda sebagai penerus bangsa tidak akan pernah Korupsi jika nanti menjadi pemimpin. Karena ia paham bahwa Keadilan Sosial haruslah untuk seluruh rakyat Indonesia. Bukan untuk kekenyangan dirinya sendiri.
Lalu bagaimana agar Pemuda saat ini dapat menjadi penerus Ideologi Pancasila?
Yang paling utama adalah melalui pendidikan, baik itu pendidikan dari keluarga, lingkungan, hingga lembaga sekolah. Yang paling penting adalah menanamkan pendidikan Pancasila sejak dini oleh orang tua yang kemudian dilanjutkan kelembaga pendidikan seperti sekolah yang mengajarkan Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar terbentuknya warga negara yang baik (good citizen atau good Citizenship) sesuai dengan nilai dan jiwa Pancasila dan UUD 1945.
Salah satu yang paling penting adalah menjadikan tanggal 1 Juni ini sebagai hari Kelahiran Pancasila yang menjadi momentum bagi generasi muda untuk lebih memahami nilai-nilai Pancasila dan menerapkan kehidupan berdasarkan asas-asas Pancasila.
*Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Gajah Putih Takengon