
Blangkejeren-LintasGayo.co: Menjelang akan ditayangkannya Jejak Petualang Gayo Lues episode ke 2 pada Selasa (17 Mei 2016) besok pukul 15.15 WIB di Trans 7, sejumlah akun media sosial milik masyarakat Gayo Lues turut memberikan respon positif sekaligus ucapan terimakasih kepada media swasta nasional tersebut.
Semua dari mereka mengaku senang dan berharap semoga kedepan semakin banyak media yang datang mengunjungi daerah berjuluk Negeri Seribu Bukit tersebut untuk meliput segala potensi wisata dan budaya yang selama ini dinilai belum tersentuh secara merata.
Dalam tayangan kedua ini, Jejak Petualang menampilkan kegiatan masyarakat merawat kuda super atau kuda pacu tradisional Gayo, belajar mengolah kapur sirih dan pewarna kerajinan tradisional di Desa Rerebe Kecamatan Tripe Jaya serta menyaksikan proses pembuatan kopi Gayo berkualitas dunia di Pantan Cuaca. (Baca: Hore! Jejak Petualang Trans 7 di Gayo Lues Eps 2 Tayang)
Sementara itu, Presenter cantik program Jejak Petualang ini sendiri yakni Stella Forensia Hutajulu turut memposting foto beserta keterangan berisikan ceritanya saat berada di Gayo Lues tepatnya ketika dirinya berkenalan dengan seorang Joki Cilik (Penunggang kuda pacu cilik) Gayo. Foto tersebut ia posting melalui akun facebooknya bernama Stella Forensia Hutajulu pada Senin (16/5) siang.
Penasaran seperti apa curahan hati Stella tentang perkenalannya dengan Joki cilik ini? Yuk, baca di bawah ini. (Supri Ariu)
Saya : Sejak kapan jadi joki?
Dia : Umur 10 tahun
Saya : pernah jatuh?
Dia : Sering..
Saya : Kok berani?
Dia : aku suka jadi joki..
Dek, entah kamu sudah sadar atau belum, apa yang kamu kerjakan itu mengerikan. Kamu mengendalikan kuda pacu yang berkali kali lebih berat dari bobotmu. Kamu melesat tanpa alat pengaman, sedikit kesalahan bukan hanya remuk tulangmu tapi bisa hilang nyawamu.
Tapi dek, apalah kami. Orang dewasa yang hanya bisa berkomentar dari kejauhan. Kami bukan joki sepertimu. Kami tidak punya nyali sedahsyat halilintar seperti yang kamu miliki. Belum tentu kami melakukan pengorbanan dan perjuangan sepertimu, untuk sesuatu yang (menurut kami) kami cintai.
Sampai hari ini kamu bisa berdiri tegap. Kamu telah melewati puluhan kali pengalaman hebat yang bahkan mencicipinya saja kami tak pernah.
Teruslah menjadi ahli dalam hal baik yang kamu yakini. Banyak belajar dek.. Bagikan api semangatmu pada banyak orang dan jadilah inspirasi.. (Gayo Lues, Aceh, 2016)