Banda Aceh, Lintasgayo.co : Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh melakukan tes fisik bagi atlet prioritas utama yang tengah dipersiapkan dalam Pemusatan latihan daerah (Pelatda) menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat September nanti.
Tes umum atau tes kecabangan ini diikuti oleh 20 orang atlet dari lima cabang olahraga, yaitu tarung derajat, karate, angkat besi, atletik, dan tinju. Bertempat di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Minggu 01 Mei 2016.
“Ini bagian dari program Pelatda, khususnya Tim Monev (Monitoring dan evaluasi). Akan ada beberapa tahapan tes, ini adalah tes awal,” kata Dr. Hajidin, Ketua Tim Monev Pelatda PON 2016, saat memantau langsung proses tes fisik atlet.
Tes kali ini, kata Dr. Hajidin bertujuan untuk memantau persiapan awal fisik atlet dari atlet-atlet prioritas utama yang telah beberapa bulan mengikuti Pelatda PON 2016. Prioritas utama ini merupakan para atlet peraih medali emas di ajang Prakualifikasi (Pra-PON) 2015 dan Pekan olahraga wilayah (Porwil) Sumatera IX 2015, baik beregu maupun perorangan.
Tes yang dilakukan kerjasama dengan Ikatan Pelatih Olahraga Aceh (IPOA) ini dimulai sejak pagi hari pukul 09.00 WIB hingga jelang shalat zuhur.
Selain Ketua Tim Monev Pelatda, hadir pada acara tersebut antaralain, Wakil Ketua Tim Monev T. Rayuan Sukma, Ketua Pelatda PON 2016 Bachtiar Hasan, serta sejumlah anggota Tim Monev Pelatda seperti Awalludin, Bustamam, Andry Agung, dan Mansur.
Selain itu turut hadir Sekretaris Umum KONI Aceh M. Nasir, Ketua Tim Medis Pelatda PON 2016 Dokter Nur Haitami, Ketua IPOA Simpai Agam, dan Koordinator Lapangan Tes Fisik IPOA Bungsu Amelia Sofi.
“Yang kita tes hari ini adalah tes fisik kecabangan, artinya berbeda antara satu cabang dengan cabang lain, bukan tes secara umum,” kata Bungsu. Tes kecabangan tersebut meliputi, tes daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan, dan kelenturan.
Sementara itu Wakil Ketua Tim Monev T. Rayuan Sukma dalam arahannya usai pelaksanaan tes kecabangan mengatakan, saat ini sebanyak 70 atlet dari beberapa cabang olahraga yang telah memasuki Pelatda tahap pertama.
Pemusatan latihan tersebar di beberapa tempat, baik di dalam provinsi dan di luar provinsi. Misalnya pencak silat dan drum band di Lhokseumawe, terjun payung di Jakarta, dan basket di Jawa Barat. “Tanggal 4 Mei akan dilakukan tes di lhokseumawe,” kata Rayuan.
“Kalian harus komitemen dengan pelatihan ini!” tegas Rayuan di hadapan para atlet dan pelatih.
KONI Aceh kata Rayuan, sangat berharap emas yang sudah diperoleh baik selama Pra-PON, Porwil, dan Kejuaraan-kejuaraan nasional (Kejurnas) lainnya akan tetap menjadi emas di PON XIX di Jawa Barat nanti.
“Camkan bahwa ada harapan prestasi yang diharapkan KONI Aceh dan rakyat Aceh.”
Karen itu KONI Aceh berharap kepada atlet agar tidak hanya rajin berlatih di depan pelatih saja. Namun tanpa pelatih pun tetap harus tetap disiplin. “Setelah ini (tes tahap pertama) nanti akan ada tes tahap kedua,” kata Rayuan. Hasil tersebut nantinya akan menjadi bahan evaluasi.
Pada kesempatan itu Rayuan juga mengingatkan bahwa KONI Aceh telah berkomitmen untuk memberikan bonus sebesar Rp250 juta bagi atlet peraih medali emas di PON XIX Jawa Barat nanti.
Menutup arahan dari Tim Monev, Dr. Hajidin mengatakan bahwa hasil yang telah dilaksanakan nantinya akan diserahkan kepada masing-masing pelatih. Pelatih kemudian diinstruksikan untuk mengevaluasi kekuarangan, dan meningkatkan yang sudah baik.
“Kita berharap setelah tes ini ada peningkatan. Mana yang kurang untuk ditingkatkan sebelum tes kedua,” kata Dr. Hajidin.(KM)