Buntu, Polemik Sampah Takengon Berlanjut

oleh
Warga seputaran TPA Uwer Tetemi hadang truck pengangkut sampah beberapa hari lalu

Warga Seputaran uwer Tetemi Hdang Truck Pengangkut SampahAngkup-LintasGayo.co : Jelang tengah malam, Kamis 28 April 2016 pemblokiran jalan oleh warga Mulie Jadi Kecamatan Silihnara Kabupaten Aceh Tengah masih berlanjut dan menahan 7 unit truk berisi sampah yang akan dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Uwer Tetemi sekira 2 kilometer dari desa tersebut.

Proses negosiasi antara Pemkab Aceh Tengah yang langsung dipimpin Bupati Nasaruddin dengan perwakilan warga yang dilangsungkan di menasah setempat juga berlangsung alot dan untuk sementara menemui jalan buntu. Masyarakat tetap bersikeras menolak Uwer Tetemi dijadikan TPA.

Warga yang terdiri dari segala kalangan ini mendirikan 2 unit teratak di tengah jalan. Dan sekira pukul 23.30 Wib Bupati didampingi Kapolres Aceh Tengah, Dodi Rahmawan, Dandim 0106/Aceh Tengah-Bener Meriah, asisten 2 setdakab Amir Hamzah, Kepala Badan Kebersihan Pertamanan dan Lingkungan Hidup, Zikriadi, Camat setempat Masrizal Edy dan sejumlah unsur pemerintah lainnya memutuskan untuk kembali ke Takengon dan melanjutkan pertemuan dengan masyarakat esok hari.

Sementara 7 unit truk sampah untuk sementara diinapkan di halaman kantor Camat Silihnara di Angkup.

Penolakan TPA ini dipicu oleh lalat biru (mamok ijo-red) yang menyambangi pemukiman warga sehingga dirasakan sangat mengganggu ketentraman. Walau sudah diyakinkan jika gangguan lalat akan diatasi namun warga tetap menolak dan menntut agar TPA tersebut ditutup permanen.

Amatan LintasGayo.co sejak siang, Bupati Aceh Tengah, Kapolres dan Dandim 0106 dan jajaran tampak sangat serius turut andil menyelesaikan persoalan ini dan optimis polemik ini akan segera berakhir.

“Insya Allah, polemik ini akan selesai secepatnya tanpa ada yang merasa dirugikan, mohon dukungan semua pihak,” ujar Pak Nas saat  beranjak dari Menasah Kampung Mulie Jadi. (Kh)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.