Oleh : Fathan Muhammad Taufiq*
Pekan Nasional Petani Nelayan Seluruh Indonesia atau yang dikenal dengan PENAS, merupakan agenda rutin dari Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Kementerian Pertanian yang digelar setiap tiga tahun sekali. Kegiatan yang merupakan ajang interaksi para petani, nelayan dan pelaku agribisnis dari seluruh Indonesia ini pertama kali digelar pada tahun 1971 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sedangkan Penas terakhir adalah Penas ke XIV digelar di Kabupaten Malang, Jawa Timur pada bulan Juni 2014 yang lalu.
Dalam “hajatan akbar” petani dan nelayan dari seluruh Indonesia yang berlangsung selama sepekan tersebut digelar berbagai event seperti Rembug Tani Nelayan Nasional, Seminar, kunjungan ke obyek pertanian dan yang paling diminati oleh peserta dan pengunjung Penas adalah “Expo Agribisnis” yang merupakan ajang promosi produk unggulan pertanian dan perikanan dari seluruh Indonesia. Selain dihadiri oleh lebih kurang 50.000 orang perwakilan petani dan nelayan dari seluruh pelosok negeri, agenda Penas ini juga dihadiri oleh para pelaku usaha baik dari dalam dan luar negeri, sehingga even expo agribisnis ini, seringkali menjadi ajang transaksi bisnis berbagai komoditi pertanian dan perikanan.
Ada satu hal yang perlu menjadi perhatian semua pihak terkait di bidang pertanian dan perikanan di provinsi Aceh, terkait dengan agenda Penas ini. Dalam Rembug Tani Nelayan yang digelar dalam Penas ke XIV di Kabupaten Malang, semua peserta Penas telah sepakat untuk menunjuk provinsi Aceh sebagai tuan rumah Penas ke XV yang rencananya akan digelar pada bulan Mei 2017 yang akan datang. Untuk mempersiapkan pelaksanaan ajang pertemuan petani dan nelayan tingkat nasional itu, pemerintah provinsi Aceh bersama KTNA Pusat dan KTNA provinsi serta kabupaten/kota di seluruh provinsi Aceh sudah mulai mempersiapkan diri untuk mensukseksakan gelaran akbar tersebut. Sejak bulan Januari 2016 yang lalu sudah dibentuk secretariat pelaksana Penas XV di Banda Aceh yang nantinya akan jadi pusat informasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Berbagai persiapan lapangan juga sudah mulai dilakukan khususnya di Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya yang akan menjadi pusat kegiatan Penas tahun 2017 tersebut,
Terkait dengan pelaksanaan “expo Agribisnis” yang merupakan even utama dalam gelaran Panas XV itu, KTNA Pusat dari awal sudah menghimbau dan mengajak semua stake holders pertanian dan perikanan di seluruh provinsi Aceh, termasuk Kabupatn Aceh Tengah, untuk ikut berpartisipasi aktif dalam expo tersebut. Karena pameran produk pertanian dan perikanan tersebut merupakan wahana yang sangat efektif untuk mempromosikan produk-produk dan komoditi unggulan pertanian dan perikanan daerah.
Melalui surat bernomor 16/E/KTNA-Nas/02/2016 tertanggal 4 Feruari 2016 yang ditujukan kepada Sekretaris Daerah dan Instansi Lingkup Pertanian dan Perikanan di Kabupaten Aceh Tengah, Ketua KTNA Pusat , Ir, H. Winarno Tohir mengajak seluruh stake holders terkait baik instansi pemerintah, BUMD, perusahaan/industry pertanian dan perikanan yang ada di Dataran Tinggi Gayo untuk dapat memenfaatkan expo ini sebagai ajang promosi dan transaksi produk dan komoditi unggulan di Kabupaten Aceh Tengah.
Dalam surat yang ditanda tangani oleh Ketua Umum KTNA, Ir. H. Winarno Tohit dan Sekretaris jenderal M. Yadi Sofyan Noor itu juga disebutkan bahwa dapat menjadi sarana meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, karena dalam expo tersebut tidak tertutup kemungkinan terjadinya traksaksi bisnis di bidang peranian dan perikanan yang akan sangat membantu para petani dan nelayan dalam memasarkan produk dan komoditi yang mereka hasilkan.
Dalam kesempatan berbeda, Koordinator Humas KTNA Pusat, Muhammad Anif yang menghubungi penulis melalui telepon beberapa hari yang lalu juga mengharapkan agar penulis membatu mepublikasikan expo agribisis ini melalui media cetak maupun media online yang ada di Dataran Tinggi Gayo, sehingga informasi mengenai Expo Agribisnis Penas XV ini dapat deketahui oleh publik secara luas.
Sementara itu pemerintah kabupaten Aceh Tengah melalui Kabag. Perekonomian, Ir. H. Husaini A Jalil, saat dimintai tanggapannya mengenai kesiapan kabupaten Aceh Tengah dalam expo agribisnis tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan semua stake holders terkait termasuk kalangan pelaku usaha di bidang pertanian di Gayo untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan expo tersebut, karena ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan dan membuka peluang pasar produk dan komoditi unggulan Dataran tinggi Gayo.
“Kita punya produk dan komoditi unggulan seperti kopi arabika dan berbagai jenis hortikultura dengan kualitas yang sangat baik, expo agribisnis ini bisa jadi ajang promosi dan membuka peluang pasar produk-produk unggulan kita,” uncap Husaini di ruang kerjanya.
Selain untuk mepromosikan komoditi pertanian unggulan, samung Husaini, pihaknya juga akan memanfaatkan even tersebut untuk mempromosikan pariwisata di Gayo.
“Kalau ada 20.000 saja peserta Penas yang kemudian mengunjungi destinasi wisata di Gayo, tentu akan berdampak ekonomi sangat positif bagi pemerintah dan masyarakat Gayo,” pungkas Husaini.






