

Bandung-LintasGayo.co : Sebanyak 99 persen dari 20.000 hektar kopi di Jawa Barat berada di lahan Perhutani, tidak seperti di Gayo yang 100 persen milik petani sendiri. Demikian diungkapkan Ketua Koperasi Mitra Malabar Jawa Barat, Ir. Jayagama Masri dihadapan 100 anggota dan pengurus Koperasi Pedagang Kopi (Kopepi) Ketiara di Gedung Lelang Dekopinwil Jabar Bandung, Rabu 16 Maret 2016
“Petani kopi disini harus bayar 15 persen untuk sharing dari omset, dan ketiga hal ini yang membuat petani bergabung koperasi Mitra Malabar,” ujar Ir. Jayagama Masri seraya menyebut jika perkebunan kopi dimulai sejak tahun 2012 di Jawa Barat.
Terpisah, ketua Kopepi Ketiara, Rahmah yang berkantor pusat di Umang Kabupaten Aceh Tengah mengimbau petani kopi Gayo bersyukur karena memiliki kebun sendiri tanpa menumpang di lahan pihak lain.
“Kita harus syukuri kelebihan yang diberikan kepada kita, karenanya mari lebih bergiat dalam berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kopi demi kesejahteraan kita sendiri,” imbau Rahmah.
Kunjungan 100 anggota Kopepi ke Bandung dan sejumlah tempat wisata di Jakarta dan Bogor dikemas dalam study tour sejak 13-17 Maret 2016. Turut serta dalam rombongan perwakilan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi ESDM, Taniro Jaya dan Muhar serta wartawan LintasGayo.co. (Kh)