Blanglejeren-LintasGayo.co : Buku Mengenang Tragedi Pembantaian Rakyat Gayo Lues di Tujuh Benteng Pertahanan oleh Van Daalen 111 Tahun yang Lalu (1904) karya Drs. H. Muhammad Salim Wahab mulai beredar di Kabupaten Gayo Lues. “Alhamdulillah hari Senin, tanggal 14 yang lalu, sudah saya terima bukunya,” kata M. Salim Wahab, Kamis (17/3/2016).
Diungkapkan sejarawan Gayo Lues dan Alas itu, buku Mengenang Tragedi Pembantaian Rakyat Gayo Lues di Tujuh Benteng Pertahanan oleh Van Daalen 111 Tahun yang Lalu (1904) itu berisi tentang kondisi Gayo Lues dalam perang Belanda di Aceh. Dijelaskan pula tentang fungsi benteng dan arti perang menurut pandangan masyarakat Gayo Lues.
“Hukum perang orang Gayo sudah dianggap maju, waktu itu. Dalam hukum perang Gayo, tidak boleh membunuh anak-anak dan perempuan yang tidak memang senjata serta musuh yang sudah menyerah haram hukumnya untuk dibunuh. Tapi, Van Daalen tetap membantai orang Gayo,” sebutnya.
M. Salim Wahab juga menulis kedatangan Belanda ke Gayo Lues serta pembantaian yang dilakukan Van Daalen terhadap rakyat Gayo Lues di tujuh benteng pertahanan. “Ketujuh benteng itu, yaitu Benteng Pasir, Benteng Gemunyang, Benteng Durin, Benteng Badak, Benteng Rikit Gaib, Benteng Penosan, dan Benteng Tampeng,” rincinya.
Buku setebal 93 halaman dan berisi sejarah penting pembantaian masyarakat Gayo ini dijual sebesar Rp. 60.000, dan bisa langsung dipesan ke M. Salim Wahab di nomor 082166741842 atau penerbit Mahara Publishing dengan alamat email maharapublishing[at]yahoo.co.id dan di nomor 085775422691, 085966263070.
(AF)

 
											





 
										 
										 
										 
										 
										 
										 
										 
										 
										 
										 
										 
										