
Saat ini, ungkapnya, buku tersebut tersedia di Kantor Arsip dan Perpustakaan Bener Meriah. “Ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Bener Meriah,” tegasnya.
Buku yang disusun Majelis Adat Gayo Bener Meriah dan Dinas Syariat Islam Bener Meriah, jelasnya, berisi nilai-nilai adat Gayo, di antaranya asaliah edet opat, adat Gayo yang sejalan dengan Pancasila, nilai-nilai adat Gayo, beberapa makna yang terkandung dalam adat Gayo, makna kata falsafah Gayo yang menunjang syariat dan adat, makna falsafah leluhur, dan unsur tubuh manusia dari perpektif adat Gayo.
“Kalau dari sisi bahasanya, lebih ke daftar persamaan kata dalam bahasa Gayo, walaupun makna dan penggunaannya tetap berbeda. Misalnya, isino. Selain isino,ada ientongen, ierahen, iengonen, dan isinon. Contoh lain, renah. Kata lain yang merujuk ke renah, bisa rembune, konot, dopot. Ada 68 kata, sementara istilah yang maknanya sama ada 223. Ini menunjukkan betapa kayanya bahasa Gayo,” sebutnya (AF).