Takengon-LintasGayo.co : Dialog bertajuk Efek Pembangunan Bandara Rembele, Sabtu malam, 13 Februari 2016 digelar di Bale Pendari Takengon.
Ratusan undangan dari berbagai kalangan di Aceh Tengah dan Bener Meriah hadir. Birokrat, politisi, pimpinan bank, OKP serta pengusaha.
Dalam sambutannya, ketua panitia Sunardi Gustiawan mengungkapkan jika Bandara Rembele dalam lanjutan pembangunannya telah mendapat perhatian serius dari Pemerintah Pusat menyusul terjadinya gempa bumi 6,2 SR 2 Juli 2016 yang meluluhlantakkan bumi Gayo, khususnya di Kecaman Ketol.
“Kita berharap dialog tanpa narasumber ini berhasil mendapatkan kesimpulan atau rekomendasi bagaimana pemanfaatan Bandara Rembele kedepan setelah bisa didarati pesawat berbadan besar, khusunya untuk iklim usaha di Tanoh Gayo,,” ungkap Gusti.
Dialog tersebut dimoderatori Iwan Bahagia yang tercatat sebagai wartawan di Radio Republik Indonesia (RRI). Dua bupati, Aceh Tengah dan Bener Meriah tidak hadir dalam kegiatan ini berhubung sedang berada di luar daerah.
Tampil untuk kesempatan pertama berbicara, Yan Budianto yang dipercayakan Kementerian Perhubungan RI sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan lanjutan Bandara Rembele dengan anggaran tidak kurang dari Rp.200 Milyar di tahun 2015. (WA)