Takengon-LintasGayo.co : Diakhir acara malam dialog dengan tema efek pembangunan Bandara Rembele terhadap iklim usaha di Tanoh Gayo, Sabtu 13 Januari 2016 malam di Bale Pendari Takengon yang digelar HIPMI Aceh Tengah terdapat 3 pointer yang disampaikan Bupati Aceh Tengah yang diwakili Asisten II, Drs. Amir Hamzah.
Dalam kesempatan itu, Amir Hamzah mengatakan penekanan pertama adalah nomenklatur (pergantian nama) Bandara yang semula bernama Rembele saat ini tengah diusul oleh dua Kabupaten (Aceh Tengah dan Bener Meriah) ke Kementerian Perhubungan menjadi Bandara Gayo (Gayo Airport).
“Kita berkeinginan saat peresmian nanti, nama Bandara sudah termuat Bandara Gayo bukan lagi Bandara Rembele,” kata Amir Hamzah dihadapan peserta diskusi, yang juga menanggapi apa yang diusulkan oleh Ketua PWI Bener Meriah, Khalisuddin saat dialog berlangsung.
Dilanjutkan, penekanan kedua adalah pihak penyelenggara membuat pointer-pointer dari dialog malam ini secara tertulis. “Sebagai contoh efek pembangunan Bandara bagi bidang pertanian, maka pemerintah akan membahas kembali sesuai dengan bidangnya, begitu juga dengan efek-efek lain diberbagai sektor,” ujarnya.
Penekanan ketiga yang disampaikan Amir Hamzah, pemerintah berkeinginan adanya kearifanlokal Gayo tetap terjaga dengan pembangunan bandara itu. Dia memberi contoh, berbicara kuliner di Bandara hendaknya 70 persen memuat kuliner khas Gayo.
“Lain lagi kita bercerita ornamen hendaknya juga menjaga kearifan lokal, pakaian yang bekerja di Bandara hendaknya lebih dominan memakai kerawang Gayo, sauvenir dan lainnya harus lehih domina kepada kearifanlokal. Itu yang kita inginkan,” tandasnya.
(Darmawan Masri)





