Penyuluh Aceh Tengah Peserta Aktif di Diklat Upsus Pajale Babe di Jambi

oleh
Juanda dan Safrin Zailani, peserta TOT Bagi Fasilitator BP3K dari Kabupaten Aceh Tengah
Juanda dan Safrin Zailani, peserta TOT Bagi Fasilitator BP3K dari Kabupaten Aceh Tengah
Juanda dan Safrin Zailani, peserta TOT Bagi Fasilitator BP3K dari Kabupaten Aceh Tengah

Jambi-LintasGayo.co : Upaya Khusus (Upsus) Percepatan Swasembada Padi, Jagung, Kedele, Bawang Merah dan Cabe (Upsus Pajale-Babe) tahun 2016 sebagai lanjutan dari Upsus Pajale tahun 2015 langsung disahuti oleh semua stake holders terkait dengan berbagai kegiatan yang sudah dimulai pada bulan Januari 2016 ini.

Di tingkat BP3K misalnya, identifikasi calon lokasi dan calon petani (CP/CL) sebagai langkah awal untuk kegiatan pendampingan oleh para penyuluh pertanian sudah mulai dilaksanakan pada awal tahun 2016 ini, begitu juga dinas dan instansi terkait lingkup Kementerian Pertanian baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota juga sudah mulai “geliat”nya.

Yang tidak kalah sibuknya adalah balai-balai pelatihan yang berada dibawah Kementerian Pertanian yang juga sudah mulai “start” untuk melaksanakan berbagai kegiatan Diklat untuk mendukung pelaksanaan Upsus Pajale Babe tersebut. Kalu tahun-tahun sebelumnya, kegiatan Diklat baru dimulai pada bulan Maret atau April, maka pada tahun ini sudah langsung “digenjot” sejak bulan Januari.

Salah satu balai Diklat yang juga sudah memulai aktifitas pendidikan dan pelatihan pada bulan Januari 2016 ini adalah Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi. Khusus untuk mendukung Upsus Pajale Babe ini, Bapeltan Jambi sudah mulai melakukan kegiatan Diklat Training Of Trainers (TOT) bagi Fasilitator BP3K yang nantinya akan memfasilitasi pelaksanaan pelatihan bagi penyuluh maupun petani di tingkat BP3K di kabupaten/kota masing-masing.

Untuk gelombang pertama, Bapeltan Jambi yang merupakan rujukan bagi provinsi bagian utara dan tengah Sumatera mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepualauan Riau dan Jambi ini mulai menggelar Diklat bagi para fasilitator BP3K dari tanggal 1 sampai 7 Februari 2016, sementera itu untuk fasilitator provinsi, sudah dilaksanakan tanggal 18 sampai 26 Januari 2016 yang lalu di tempat yang sama.

Diklat TOT bagi Fasilitator BP3K yang digelar kali ini, diikuti oleh 90 peserta yang merupakan para koordinator BP3K dari 6 provinsi dibuka pagi ini, Senin (01/02/2016) oleh Kepala Bapeltan Jambi Dr. Ir. Teddy Rahmat Muliady, MM di Aula Bapeltan.

Dalam sambutannya Teddy menyatakan bahwa pelaksanaan Diklat ini sengaja dipercepat agar para fasilitator yang sudah mengikuti Diklat ini dapat segera melaksanakan kegiatan pelatihan di tingkat BP3K, sehingga pada saat dimulainya musim tanam 2016 pada bulan Maret yang akan datang, semua penyuluh dan petani peserta Upsus sudah mendapatkan pelatihan, dengan demikian pelaksanaan Upsus dapat berhasil optimal karena para penyuluh dan petani sudah dibekali dengan pengetahuan usaha tani yang memadai.

“Program Upsus Pajale Babe merupakan program prioritas dari Kementerian Pertanian yang harus kita optimalkan capaiannya, oleh karena itu semua elemen yang terkait dengan pelaksanaan Upsus tersebut harus dibekali pengetahuan dan keterampilan yang memadai,” lanjut Teddy.

 Melalui Diklat TOT bagi fasilitaror BP3K ini, Diharapkan semua peserta nantinya dapat mentransfer ilmu yang didapatkan dalam Diklat ini kepada para penyuluh dan petani peserta Upsus di daerah masing-masing.

 “Kita juga berharap agar semua peserta Diklat dapat mengikuti semua rangkaian kegiatan Diklat ini dengan serius,” ungkap Teddy.

Penting bagi Aceh Tengah

Kabupaten Aceh Tengah sebagai salah satu dari 18 Kabupaten/Kota di provinsi Aceh yang menjadi prioritas program Upsus Pajale Babe, juga tidak ketinggalan mengirimkan peserta untuk mengiti Diklat tersebut.

Difasilitasi oleh Kasubbid Pelatihan Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Aceh Tengah, dua orang penyuluh senior dari Dataran Tinggi Gayo ini yaitu Juanda, SP yang merupakan Koordinator BP3K Bintang dan Safrin Zailani, SP yang juga Koordinator BP3K Linge, saat ini tengah berada di Jambi untuk mengikuti rangkaian Diklat TOT bagi Fasilitator BP3K tersebut.

Kedua penyuluh senior ini direkomendasikan sebagai peserta TOT karena keduanya dianggap memiliki kapasitas dan kemampuan untuk menjadi fasilitator kegiatan pelatihan yang akan diselenggarakan di beberapa BP3K dalam wilayah Kabupaten Aceh Tengah pada tahun 2016 ini.

Juanda, SP, penyuluh senior yang juga Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Aceh Tengah ini merasa mendapat kehormatan bisa mengikuti Diklat ini, karena dia beranggapan bahwa Diklat ini memiliki peran penting untuk mensukseskan program Upsus Pajale Babe di Kabupaten Aceh Tengah,

“Kita punya potensi untuk swasembada padi dan pengembangan jagung, kedele, bawang merah serta cabe, tapi banyak petani kita yang belum memahami metode maupun teknis usaha tani yang baik, mudah-mudahan dengan ilmu yang kami dapatkan melalui Diklat ini, kami dapat berbagi kepada para petani dan penyuluh lainnya, sehingga target swasembada tahun 2017 dapat tercapai dengan optimal” ungkap Juanda melalui telepon selulernya. (Fathan Muhammad Taufiq)

 

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.