
Lokop Serbejadi-LintasGayo.co : Sebagaimana yang dialami warga Pintu Rime Gayo di Bener Meriah dan Ketol Aceh Tengah. Warga Gayo di Lokop Serbejadi dan Penarun, Aceh Timur juga kerap mendapat gangguan gajah.
Berulang kali terjadi konflik antara warga dan hewan berbelalai ini. Karena itulah sejak lama masyarakat Gayo di Lokop Serbejadi berharap ada penanganan nyata dari pemerintah atas masalah yang mereka alami.
Gecik Berlian, salah seorang tokoh masyarakat Gayo di Lokop, mengaku sudah memperjuangkan berdirinya satu unit penanggulangan gajah di Lokop, sejak tahun 2009. Tapi ternyata usaha itu tidak berjalan mudah.
Setelah memperjuangkan bertahun-tahun, baru hari Rabu 27 Januari 2016 kemarin. Unit Penanggulangan Gangguan Gajah (CRU) akhirnya bisa dibangun di Lokop.
Berdirinya CRU yang dibangun di Jamur Batang yang terletak di perbatasan Lokop dan Penaron ini terlaksana menyusul turunnya anggaran tutup tahun dari Kabupaten Aceh Timur sebesar 350 juta Rupiah.
Dengan anggaran itu pemerintah membangun 20 rumah para staf dan pengurus gajah yang difungsikan sebagai gajah penghalau yang berjumlah empat ekor. Demikian dilaporkan Berlian, Jum’at 29 januari 2016. (WWN)