
Takengon-LintasGayo.co : Komedian kawakan nasional, Wildan Desta lebih akrab disapa Kiwil saat berwisata di dataran tinggi tanoh Gayo, tak hanya menyempatkan diri berkunjung ke sejumlah objek wisata andalan di bumi Reje Linge ini. Dia pun berkesempatan melakukan wisaga religi ke sejumlah masjid dan pondok pesanteren.
“Dalam beberapa waktu terakhir ini, saya memang sedang mendalami agama,” kata Kiwil, beberapa waktu lalu kepada LintasGayo.co.
Didampingi Dedi Satria, seorang pemuda Gayo yang kini menetap di Bandung, Jawa Barat, Ervan Ceh Kul musisi muda tanoh Gayo dan Irmansyah, S.STP yang juga sekretaris BPBD Bener Meriah, Kiwil mengaku sangat senang saat berada di Takengon dan Bener Meriah.
“Saya diajak kesana-sini sama mereka, dan saya sangat berterima kasih sekali,” ujar Kiwil.
Menurut pengakuan Dedi Satria, awalnya Kiwil meminta shalat ashar berjamaah di Masjid Agung Ruhama Takengon. “Disitulah tercetus oleh Kiwil, bahwa Aceh yang dikenal dengan sejuta Masjidnya bukan hanya simbol, memang benar banyak Masjid disini,” kata Dedi menirukan apa yang disampaikan Kiwil.
Dilanjutkan, setelah di Masjid Ruhama Takengon, Kiwil pun diajak ke sebuah Pesenteren di Bener Meriah dibawah pimpinan mantan ketua MPU Bener Meriah, Tgk. Syarkawi, disana dia melihat-lihat dan saling sharing bersama ulama Bener Meriah itu soal agama.
“Bang Kiwil sangat menikmati perjalanan religinya di tanoh Gayo,” ujar Dedi.
Sementara itu, Irmansyah mengatakan melihat tingginya minat Kiwil melakukan wisata religi di Gayo, dia pun berinisiatif mengajaknya ke sebuah Masjid bersejarah di daerah ini. Dia pun mengajak Kiwil mengunjungi Masjid Quba Bebesen.
“Sebelumnya saya kasi tau bahwa masjid ini pernah di bakar oleh PKI, dan dia bersemangat. Saya juga bilangin ke dia, bahwa ada satu Al-qur’an yang tidak terbakar, dia (Kiwil) makin bersemangat,” ujarnya.
Sesampai di Majid Quba, Irmansyah meminta kepada pengurus Masjid untuk memperlihatkan Al-qur’an tersebut. “Awalnya tidak diizinkan, namun setelah melakukan dialog akhirnya bisa diperlihatkan, dan Kiwil memegangnya. Dalam kesempatan itu kami juga berkesempatan melihat sebuah sumur di seputaran Masjid yang airnyabtak pernah kering, oleh warga sekitar sumur itu dikenal dengan nama air zam-zam,” ungkapnya, sambil menambahkan, Kiwil juga sempat berkunjung ke Pesenteren Quba yang berada di kompleks masjid dan bersikaturahmi dengan ulama dan santri disana.
(Wein Mutuah)