
PATUT didukung dan diapresiasi atas apa yang diprogramkan pihak Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Takengon Aceh Tengah, menjadikan hafalan Qur’an menjadi program unggulan sekolah.
“Menghafal 1 juz Al-Qur’an dijadikan syarat kelulusan di MIM ini,” kata Usra Gunawan, S. Pd. I kepala sekolah MIM beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.
Selain hafalan Al-Qur’an sekolah ini juga memprogramkan da’i cilik, les bahasa Arab, Bahasa Inggris, Matematika, Al-Qur’an Hadits dan sanggar seni yang dilakukan di luar jam sekolah tanpa dipungut biaya kepada orang tua siswa.
“Semua kegiatan ekstra kurikuler kita lakukan diluar jam sekolah tanpa memungut biaya dari orang tua,” tegas Usra.
Salah satu realisasi dari kegiatan diluar sekolah, Madrasah ini telah mengirimkan beberapa tim safari Ramadhan yang berasal dari siswa MIM ke beberapa menasah dan masjid di Aceh Tengah pada Ramadhan 1436 H lalu.
“Pada Ramadhan yang lalu kita adakan tim safari da’i cilik. Alhamdulillah respon masyarakat baik untuk hal ini,” timpal Dedy Mustafid, M.Pd, Kesiswaan MIM.
Sekolah yang mempunyai visi terwujudnya akhlak mulia, berprestasi, berwawasan global yang dilandasi adat budaya luhur sesuai dengan ajaran agama Islam dan misi menanamkan keyakinan/aqidah melalui pengamalan ajaran Islam, mengoptimalkan proses pembelajaran yang efektif dan bimbingan, mengembangkan pengetahuan yang berkarakter dibidang IPTEK, bahasa, olahraga dan seni budaya sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa serta menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan ini pernah meraih prestasi diantaranya juara 1 Ekspo yang diadakan oleh pemda Aceh Tengah di lapangan musara alun dan juara 2 pengelolaan kelas bernuansa PAKEM yang diadakan oleh DBE.
Selain prestasi sekolah, juga pernah meraih prestasi siswa diantaranya juara 3 lomba bercerita tingkat Provinsi Aceh, Juara 1 tahfidz juz 30 tingkat kabupaten, juara 1 lomba menggambar dan mewarnai tingkat kabupaten, juara 1 bercerita tingkat kabupaten, juara 2 komba berhitung cepat.
Dalam rangka menciptakan lingkungan sehat dan siswa sehat, Madrasah Ibtidaiyah ini menjalin kerjasama dengan save The Children dalam program Unit Kesehat Sekolah (UKS).
“Alhamdulillah, sekarang kita telah punya 4 dokter cilik,” lanjut Dedy.
Dedy melanjutkan, meski kerjasama telah berakhir 21 Desember 2015 lalu, program yang telah ada tetap dilanjutkan.
Untuk menjalankan visi dan misi sekolah, para guru yang dibidangi kurikulum, Rahmatsyah, S.Pd membuat beberapa alat peraga untuk mendukung pembelajan. Diantaranya alarm tsunami sederhana, blender mini, celeng dari batok kelapa, Roda matematika untuk menentukan rumus bangun datar, Televisi pendidikan, modul muatan lokal bahasa Gayo, garis bilangan dan alat lainnya.
“Alhamdulillah berkat kerjasama yang baik dari semua pihak dari tahun ke tahun siswa kita terus meningkat” tutup usra, pria berkacamata ini.(Zuhra Ruhmi)