
Jakarta-LintasGayo.co : Di bawah besarnya aliran dukungan dan harapan dari berbagai kalangan masyarakat Gayo, baik yang datang langsung ke Studio maupun yang menonton di rumah atau yang hanya bisa mengikuti melalui media sosial.
Tyara Rafanaura Ipak Gayo kelahiran kampung Dedalu, Kecamatan Lut Tawar Aceh Tengah. Putri pertama pasangan Anditya dan Aprina Fariona lolos dengan meyakinkan menuju Pentas Idola Cilik -5 RCTI. Naura bergabung bersama 14 peserta lainnya akan tampil secara reguler setiap sabtu sampai penonton pengirim SMS dukungan tidak lagi menghendaki.
Pada babak 30 besar yang ditayangkan langsung di RCTI cucu pertama Amna S.pd, kepala SMP Negeri 10 Takengon ini membawakan lagu “Mengejar Mimpi” ciptaan musisi asal Aceh, Tompi.
Penyanyi Gayo, Kandar SA yang menyaksikan langsung penampilan Naura di layar kaca memuji penampilan gadis cilik ini. “Tone dan Vibranya bagus sekali”, ujar legenda hidup yang mencapai puncak ketenarannya bersama SABA Group ini.
Meskipun penampilan Naura sedikit mendapat kritik dari dewan juri karena dianggap tidak lepas sebagaimana penampilannya di tahap audisi. Tapi pada akhirnya dengan bermodal kualitas suaranya, Naura tetap lolos dengan mantap menuju pentas.
Adapun perihal tidak tampil bebasnya Naura sangat bisa dimaklumi. Karena sebagaimana diposting oleh Anditya ayah kandungnya. Hari ini adalah hari besar yang sangat penting bagi Naura, hari yang telah dia nanti-nantikan sejak lama.
Aprina Fariona yang dihubungi LG.co melalui sambungan telepon menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan semua masyarakat Gayo atas perjuangan putrinya , baik yang datang langsung ke studio maupun yang menyaksikan melalui layar televisi. Ona, berharap masyarakat Gayo tidak bosan mendukung perjuangan putrinya di pentas utama nanti.
Sementara itu Tyara Rafanaura sendiri, putri Gayo yang menghabiskan masa kecilnya di kampung Dedalu ini. Saat ditanya oleh LG.co, hadiah apa yang dia inginkan dari Takengon?. Bocah cantik berusia sebelas tahun ini dengan polos menjawab “Mieso Samalero”. (WWN)