Disdik Aceh Diseminasi Program USAID PRIORITAS di Tahun 2016

oleh
(Foto: Ist)
(Foto: Ist)
(Foto: Ist)

Banda Aceh–LintasGayo.co: Rencana pengembangan sumber daya manusia (SDM) baik pendidik maupun tenaga kependidikan menjadi prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Konsep pengembangan SDM secara berkelanjutan telah tertuang dalam rencana strategis Kemendikbud 2010-2014 dan diperkuat dengan peraturan pendukungnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74/2007 tentang Guru dan Permendikbud Nomor 22/2015 yang mendukung terwujudnya pembelajaran yang bermutu. Konsep pengembangan tersebut dituangkan dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).

Untuk mendukung program tersebut, USAID PRIORITAS menggelar lokakarya III PKB tentang perencanaan strategis  yang dihadiri oleh unsur dinas pendidikan, bappeda dan kemenag dari 9 kabupaten mitra USAID PRIORITAS dan DBE ( Abdya, Aceh Jaya, Pidie, Pijay, Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara dan Aceh Tamiang) di Grand Nanggroe Hotel, Banda Aceh (21-23/12).

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Hasanuddin Darjo menjelaskan bahwa keprofesionalan guru sangat penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran, “PKB sangat penting untuk meningkatkan keprofesionalan guru dalam mengajar, oleh karena itu kami telah menganggarkan dana diseminasi program USAID PRIORITAS ke kabupaten yang bukan mitranya untuk pemerataan kualitas guru, kepsek dan pengawas di tahun 2016 ini,” kata Hasanuddin Darjo. “Untuk tahap awal kita akan melatih seluruh fasilitator daerah yang akan dipilih oleh dinas pendidikan dan kemenag. Fasilitator ini selanjutnya melatih pada tingkat sekolah, seluruh metode dan modul pelatihan kita adopsi secara menyeluruh dari apa yang dilakukan oleh USAID PRIORITAS selama tiga tahun terakhir ini,” lanjutnya.

Sementara itu koordinator USAID PRIORITAS provinsi Aceh, Ridwan Ibrahim memaparkan dukungannya untuk melatih sekolah mitra dalam bidang pembelajaran dan manajemen, “Kami telah melatih guru, kepala sekolah, komite dan pengawas pada 144 sekolah mitra jenjang SD/MI dan SMP/MTs. Program pelatihan dan pendampingan guru yang berbasis gugus dan pendekatan sekolah secara menyeluruh (whole-school development) tersebut disesuaikan dengan pendekatan yang dilakukan oleh Kemendikbud seperti latihan dan pendampingan (coaching) yang dikenal dengan pendekatan in-on-in,” jelas Ridwan. “

Sampai dengan  bulan lalu, pemerintah daerah mitra kami telah mengucurkan dana sebanyak 2,174 milyar untuk mendiseminasikan program pelatihan ini ke sekolah lainnya, terutama pelatihan pedagogi untuk guru,” lanjutnya.

Hasil Uji Kompetensi

Selain pemaparan hasil pendampingan PKB di 9 kabupaten oleh masing-masing perwakilan, dipaparkan juga hasil uji kompetensi pedagogi dan keprofesionalan guru tahun 2014 di 9 kabupaten mitra USAID PRIORITAS dan DBE yang dibagi dalam 4 tipe pedagogi dan keprofesionalan guru, yaitu tipe pertama berada dalam kelompok 88 % guru tidak memenuhi standar kompentensi pedagogi dan profesional atau tidak layak mengajar. Tipe kedua, hanya 2 % guru yang memiliki standar kompetensi diatas standar rata-rata yang berarti dapat mengajar dan menguasai materi dengan baik. Selanjutnya, untuk tipe ketiga sebanyak 7,9 % guru memiliki kompetensi pedagogi diatas standar dan kompetensi profesional dibawah standar yang berarti dapat mengajar dengan baik tetapi tidak menguasai materi, dan yang terakhir sebanyak 2 % guru memiliki kemampuan kompetensi pedagogi dibawah standar dan kompetensi profesional diatas standar yang bermaksud guru tersebut menguasai materi tetapi tidak dapat mengajar dengan baik.

Dukungan Lintas Sektor

Dalam kegiatan tersebut, 6 orang narasumber dari dinas pendidikan (kabid program dan pelaporan), Kementerian agama provinsi (kasi kurikulum dan evaluasi), Balai Diklat Kemenag Aceh (kepala balai), LPMP provinsi (kasi FPMP), dan unsur LPTK dari FKIP Unsyiah dan FTK UIN Ar Raniry, sepakat untuk saling mendukung dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan. Masing-masing lembaga memaparkan perencanaan pelatihan peningkatan keprofesian bagi guru, kepala sekolah dan pengawas.

Dinas pendidikan provinsi, akan melakukan diseminasi pada kabupaten yang tidak menjadi mitra USAID PRIORITAS dengan tahap awal akan melatih para fasilitator daerah. Kemenag provinsi dan Badan diklat kemenag akan fokuskan pelatihan di 2016 untuk pengembangan kepala madrasah dan pengawas, pengelola lab dan pustaka serta penulisan ilmiah.

Sedangkan LPMP merencanakan PKB terutama dalam pelatihan peningkatan mutu pembelajaran merujuk pada Kurikulum 2013. Dua LPTK yang ikut menjadi nara sumber menyatakan kesediaannya menjadi service provider atau penyedia layanan bagi kabupaten yang membutuhkan tenaga pelatih dan melatih dari LPTK. Keseluruh narasumber mengapresiasi pertemuan lintas sektor penyelenggara pendidikan ini sebagai satu langkah maju untuk mewujudkan pendidikan aceh yang lebih baik (SP)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.