Takengon-LintasGayo.co : Para pelaku bisni kopi arabica Gayo yang tergabung dalam 18 Koperasi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah melakukan Temu Bisnis dengan para Stake Holder dan menandatangani nota kesepemahaman untuk bersinergi dalam peningkatan akses pembiayaan komoditi unggulan kopi Arabika Gayo.
Acara yang berlangsung, selasa (15/15) di Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayan Pegasing ini difasilitasi oleh Pusat Layanan Usaha Tepadu Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT-KUMKM) Aceh.
Diikuti oleh 50 orang peserta, kegiatan temu bisnis diisi dengan paparan dari Manajer PLUT-KUMKM Aceh, Murni, SE,MM, Asisten Adm. Pembangunan Setdakab Aceh Tengah, Amir Hamzah mewakili Bupati Aceh Tengah, pejabat dari Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah RI serta ketua Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG) Mustafa Ali.
Menurut Murni gagasan pelaksanaan temu bisnis para pengurus koperasi produsen kopi dengan stake horder dilakukan pihaknya untuk lebih memberdayakan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah khususnya di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
“Pertemuan ini adalah tindaklanjut dari pertemuan sebelumnya dengan pengurus koperasi dan perodusen kopi,” katanya.
Pandangan perlunya dilakukan temu bisnis kata Murni untuk menyatukan persepsi dari para produsen kopi sehingga lebih maju dan berkembang dimasa depan.
Temu bisnis diakhiri dengan penandatanganan Nota kesepahaman bersama antara Manajer PLUT-KUMKM Aceh, Murni dengan Ketua Jaringan Koperasi Produser Asia Pasifik Indonesia, Djumhur Abubakar dan disaksikan oleh Asisten Adm. Pembangunan Setdakab Aceh Tengah, Amir Hamzah.
Nota Kesepahaman yang ditandatangani berisi kesepakatan untuk bersinergi dalam upaya meningkatkan akses pembiayaan komoditi unggulan Kopi Arabica Gayo.
(MK | Kh)