Takengon-LintasGayo.co : Konferensi Masyarakat Adat Gayo di gelar selama 3 hari mulai tanggal 11-13 Desember 2015 di salah satu hotel di Takengon. Acara ini diikuti oleh 4 kabupaten yaitu Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues dan Bener Meriah.
“Acara ini bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi antar 4 kabupaten sehingga Gayo dapat menjadi lebih berdaulat, mandiri dan lebih beradat,”. kata ketua panitia dr. Jawahir Syahputra saat menyampaikan laporannya dihadapan para undangan, Jum’at (11/12/2015).
Sementara anggota DPR RI Ir.Tagore Abubakar dalam sambutannya menyatakan Gayo adalah turunan dari Reje Linge. Dia berharap dengan adanya Dewan Adat, semua tulisan-tulisan yang berhubungan dengan Gayo agar dapat dikumpulkan. Dewan Adat juga diharapkan dapat melindungi budaya dan adat gayo yang sudah ada agar tidak hilang.
Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin dalam sambutannya menegaskan bahwa empat kabupaten anggota konferensi dapat dibedakan akan tetapi tidak untuk dipisahkan karena keempat kabupaten tersebut diikat oleh satu perekat yaitu adat.
Nasaruddin berpendapat dan menyayangkan kenyataan bahwa adat Gayo mulai terkikis oleh tekhnologi seperti internet dan televisi. “Hal inilah yang mudah-mudahan dapat kita perbaiki bersama untuk ke depannya,”. harap Nasaruddin.
Di akhir sambutannya dia berharap semoga acara konferensi ini dapat dilaksanakan secara bergilir setiap tahunnya dimulai dari Aceh Tenggara atau Gayo Lues pada tahun depan.
Di akhir acara yang bertemakan “Keramat Mupakat Behu Berdedele” ini, Forum Mahasiswa Aceh Tengah dan Gayo Lues menampilkan Saman Gayo sebagai hiburan untuk para tamu undangan.
Acara ini dihadiri para tokoh masyarakat Gayo dari keempat kabupaten, Pimpinan DPRK empat kabupaten beserta jajaran serta unsur Muspida Aceh Tengah,
(Mul)

											



