Banda Aceh-LintasGayo.co : USAID PRIORITAS bersama 40 orang ketua jurusan ldan dosen embaga pendidik dan tenaga kependidikan (LPTK) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan UIN Ar Raniry mengadakan Lokakarya Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) SD dan SMP selama tiga hari di Banda Aceh (10-12 Desember 2015). Para ketua jurusan dan dosen pelaksana PPG mendalami berbagai materi diantaranya tentang pembelajaran aktif, jurnal refleksi, pertanyaan tingkat tinggi dan lembar kerja, penilaian autentik, praktik mengajar dan fortopolio.
Saat membuka kegiatan, Dekan FKIP Unsyiah Dr Djufri Msi berharap dengan dilatihnya pelaksanaan PPG tersebut akan menghasilkan para instrutur dan mahasiswa PPG yang profesional. “Dengan adanya kegiatan ini kita berharap program PPG akan lebih berkualitas, apalagi FKIP Unsyiah adalah salah satu dari 14 LPTK terpilih untuk pelaksanaan PPG di Indonesia,” Kata Djufri. “Semua instruktur PPG yang ada di FKIP Unsyiah kita harapkan mempunyai kapasitas didalam segala aspek yaitu ilmu pengetahuan, kemampuan membuat perangkat pembelajaran, kemampuan mengajar dan kemampuan mengevaluasi.Jika kemampuan ini dimiliki oleh semua instruktur, kami yakin kualitas pendidikan Aceh akan lebih baik,” lanjut Djufri.
Djufri menambahkan, format pelatihan yang dikolaborasikan antara format PPG nasional, USAID PRIORITAS dan LPTK ini sangatlah tepat, sehingga dapat melahirkan modul, instruktur dan guru yang mampu melakukan pembelajaran dengan baik. “Semua guru masa depan yang telah memperoleh sertifkat melalui PPG, kami yakin dia adalah guru yang berkualitas untuk anak-anak bangsa ke depan,” kata Djufri.
Sementara itu, Lynne Hill, Teaching and Learning Advisor USAID PRIORITAS Nasional yang ikut serta mengawal pelatihan menjelaskan lokakarya yang sama juga dilakukan di 7 provinsi lainnya di Indonesia, “ Tujuan lokakarya ini untuk meningkatkan kualitas workshop PPG terutama dalam proses pembelajaran,” jelas Lynne. Lynne menambahkan hasil yang didapatkan dalam lokakarya ini akan menjadi masukan bagi USAID PRIORITAS, “Semua hasil lokakarya ini menjadi masukan bagi kami untuk perbaikan modul yang lebih baik sebelum kita finalisasikan modulnya dan diserahkan kepada Kementerian Ristek Dikti untuk didiseminasikan ke LPTK lainnya di Indonesia,” kata Lynne.
(Ril/Wein Mutuah)