Empuni Uwer Gere Mujegei Kule, kata Ceh Arita di Sidang DPRK

oleh

Isa-Arita-1

PEMBAHASAN Draf Usulan Qanun tentang Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) Kabupaten Bener Meriah tahun 2016, sudah dilaksanakan tahap demi tahap hingga pembahasan RKA oleh Dewan Bener Meriah berakhir melalui sidang paripurna ke III yang berlangsung di ruang sidang DPRK daerah setempat, Jum’at malam tanggal 27 Nopember 2015 lalu.

Sebelumnya, ada sepuluh anggota DPRK Bener Meriah memberikan pandangan umum tentang tahapan koreksi RKA Bener Meriah tahun 2016 tersebut, salah satunya pandangan umum yang disampaikan M Isa Arita, seorang seniman Didong ternama dari Kampung Tunyang.

Disebutkannya, ada tiga fungsi DPRK yang selalu melekat di lembaga terhormat itu diantaranya Penganggaran, Legislasi dan Pengawasan (PLP).

Disebut M. Isa Arita, dalam tugas anggaran, DPRK selaku wadah penampung aspirasi rakyat dan menyampaikan kepada pemeritah atau SKPK terkait.

Sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku, Pemerintah bersama Dewan melakukan Musrenbang ditingkat kecamatan dalam rangka menyerap aspirasi dari masyarakat guna menjadi bahan atau syarat utama dalam menentukan arah kebijakan anggaran (KUA-PPAS) tahap selanjutnya Dewan diberikan waktu reses untuk mendengar dan melihat langsung serta menyerap aspirasi masyarakat (konstituen) untuk dijadikan bahan usulan atau masukan dalam Draf RKA yang telah disusun oleh Tim Anggaran Eksekutip diantaranya Bappeda Kabupaten Bener Meriah.

Anggota DPRK Bener Meriah dari Daerah pemilihan (Dapil) 3 (tiga) ini mulai angkat bicara ada beberapa usulan masyarakat telah tertampung dalam RKA Bener Meriah Tahun 2016 seperti paket pembangunan irigasi induk di desa lampahan timur kecamatan Timang Gajah (sesuai harapan masyarakat dalam Musrenbang Kecamatan), paket pembangunan saluran air bersih (SAB) untuk masyarakat Ronga-ronga, kampung Gajah Putih, Simpang Rahmat juga diusulkan dalam Musrenbang kecamatan.

“Sangat disayangkan alokasinya sangat sedikit sehingga ia mewakili masyarakat mengharapkan kepada pemerintah untuk menambah anggaran tersebut,” kata M. Isa Arita.

Ceh Arita ini menyesalkan belum tersentuhnya pembangunan Kampung Rimba Raya, padahal lambang Kabupaten Bener Meriah terinspirasi dari kampung ini, dan menurutnya masih banyak program yang diusulkan oleh masyarakat dalam Musrenbang tidak tertampung dalam RKA tahun 2016 ini.

Anehnya, kata anggota DPRK ini masih terdapatnya program yang tidak terencana lewat Musrenbang masuk dalam RKA, “ini sangat kita sesalkan,” ungkapnya, sembari mengibaratkan penumpang gelap dapat tiket, tetapi yang telah antri tiketnya hendak dapat.

Untuk hal tersebut, dirinya maupun anggota DPRK terhormat itu, merasa tidak mempunyai fungsi dalam menentukan arah dan kebijakan anggaran dalam menampung aspirasi rakyat, jika DPRK tidak mempunyai kekuatan untuk mengawal usulan rakyat, maka ibarat pagar tidak menjaga tanamannya atau istilah Gayo “Empuni Uer Gere Mujegei Kule”

Dia meminta agar pemerintah daerah memperhatikan pembangunan yang dianggap perlu dan diutamakan serta memasukan usulan aspirasi yang murni datangnya dari masyarakat kampung, bukannya dari kepentingan sepihak.

Dalam pandangannya, M Isa juga mengkritisi pelanyan tenaga medis, bidan desa yang masih berstatus bhakti khususnya didaerah terpencil. “Mereka telah menanggung beban yang berat, jarak tempuh cukup jauh, namun sayang kesejahteraannya masih cukup memprihatinkan,” ujarnya.

Terkait sektor pertanian, M.Isa mengangkat persoalan petani khusus produksi kopi karena Bener Meriah daerah penghasil kopi yang kini tersohor diberbagai belahan dunia, “kopi adalah tulang punggung Bener Meriah, bila punggung kita sakit maka seluruh tubuh akan merasa sakit, lalu kalau sakit apa yang mau dikerjakan lagi. Petani Papa Bener Meriah Sengsara, Petani Sejahtera Bener Meriah Jaya,” sebutnya bernada sindiran.

Bukan hanya mengkritik, M Isa Arita juga mengapresiasi pemerintah Bener Meriah karena telah mengakomodir program perencanaan pembangunan Makam Datu Beru tahun 2016 senilai Rp. 2,2 Milyar. Dia juga mengharapkan agar pemerintah daerah membangun prasasti Gajah Putih di Kampung Timang Gajah.

Kader Partai NasDem ini, juga mengangkat persoalan seni dan kebudayaan, semangat yang dilandasi peraturan Menteri Kebudayaan dan Parawisata tahun 2010, menyatakan kesenian juga harus mendapatkan standar pelayanan minimal.

Karenanya, dia berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait, untuk memberi ruang terhadap sektor ini, karena lewat seni Bener Meriah diharapkan mampu mendatangkan PAD dengan membuat program kunjungan wisata yang berbasis agrobisnis, tentunya setelah adanya perhatian pemerintah disektor seni dan budaya,

“Ini salah satu objek dan sumber PAD yang memiliki potensi dan peluang di daerah ini,” cetusnya.

Namun lagi-lagi Anggota DPRK Bener Meriah ini merasa risau setelah melihat alokasi anggaran dalam RKA tahun 2016 Dinas Perhubungan, Parawisata dan Informatika Bener Meriah, dari plafon Rp. 13 Milyar turun menjadi Rp. 7 Milyar, “aneh bin ajaib,” katanya.

Dilain pihak, kata ayah Gumara sang tokoh drama komedi Gayo ini, banyak daerah-daerah yang memanfaatkan kesenian daerahnya menjadi ikon sekaligus ajang promosi yang dikemas lewat layar kaca, sehingga melekat dan menjadi kebanggaan masyarakatnya, seperti Beta Maluku, Matahari di Ujung Timur, Merantau, Mengejar Angin dari danau, Samosir. “Jika diperkenankan kita juga buat film Gayo Di Ujung Negeri” harapnya.

Selain itu, diungkapkan seniman memiliki peranan strategis dalam memberikan pendidikan terutama penyuluhan dalam artian yang luas, politik dan mencerdaskan kepada masyarakat.

Diakhir pandangan umumnya, M Isa menggariskan bawahi agar setiap orang mengetahuinya bahwa proses penganggaran dan penyusunan APBK ini, termasuk dalam bentuk film yang sedang dirilis oleh Gumara yang segera akan ditayangkan, sehingga masyarakat tau apa dan siapa yang dekat dengan rakyat.

“Jika salah kita pangkas rambut maka 2 bulan kemudian akan tumbuh, kalau salah tanam pisang 1 tahun tidak berbuah kalau salah menempatkan anggaran 360 hari rakyat menderita,” ujar Arita menutup pandangan umumnya dengan penegasan agar pemerintah bersinergis dalam membela kepentingan rakyat.

(Man | Kh)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.