BANYAK tokoh muda Gayo yang selama ini berada diperantauan telah merasa mampu untuk kembali ke negeri tembuninya untuk tujuan membangun daerah. Namun upaya untuk mewujudkan cita-cita tersebut mereka harus menjadi seorang penentu kebijakan di daerah.
Salah satu alasan tersebut dikemukakan oleh Nur Hakim alias Kasah Hakim mantan anggota DPR Aceh Pengganti Antara Waktu (PAW) periode 2009-2014 dari kader Partai Aceh daerah pemilihan Aceh Tengah, Bener Meriah dan Bireuen ketika itu.
Menurut Nur Hakim yang mengklaim dirinya sebagai turun trah Reje Linge itu, seorang pemimpin harus berjiwa sosial, ekonomis, politis dan memiliki kemauan dan kemampuan sebagai leader.
Aceh, khususnya Gayo, memiliki potensi alam dan sumber daya yang cukup, namun peluang dan kesempatan tidak diberikan atau di per kecil maka dalam perjalanan kehidupan di daerah itu rentan dengan saling hujat.
Untuk itu, kedepan diperlukan sosok yang energik serta paham dengan apa yang harus diprogramkan untuk kebutuhan rakyat bukan kepentingan kelompok maupun golongan, jelasnya.
Buat Nur Hakim, Gayo khususnya Bener Meriah merupakan sebuah daerah yang tidak asing baginya, untuk itu ia bertekad sebagai salah satu dari sekian banyak generasi Gayo yang hendak maju dari jalur independent di Kabupaten Bener Meriah di Pilkada mendatang.
“Aku tidak punya uang untuk dapat membeli suara rakyat, tapi di aku punya cara bagai mana rakyat bisa hidup lebih sejahtera” katanya.
Kepada LintasGayo.co Kasah Hakim juga menyatakan dirinya sudah bertemu dengan beberapa tokoh masyarakat Bener Meriah, baik di daerah maupun di Jakarta, saya telah pamitan dan minta dukungan, do’a dan restunya untuk ikut ambil bagian di Pilkada mendatang, selain T. Islah Bardan dan yang lainnya , pemuda Gayo yang akrab dipanggil Wien Hakim mengatakan dirinya akan maju melalui jalur independent. (*)