Takengon-LintasGayo.co : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan lembaga pendidikan terendah dalam mendidik anak yang mana dalam masa keemasannya si anak harus mendapatkan pendidikan bermutu sesuai program pemerintah sekarang ini. Dalam perkembangannya anak belajar sambil bermain , dia menuntut mainan bermutu dan tidak berbahaya. Guru PAUD Aceh Tengah menyikapi hal tersebut dengan positif, untuk membeli alat-alat tersebut tentunya butuh anggaran yang cukup besar.
Perbincangan LintasGayo.co dengan guru-guru PAUD di TK Negeri Pembina Bebesen di sela-sela istirahat pada acara Pelatihan Guru PAUD se-Aceh Tengah yang mewakili guru guru PAUD dari 14 kecamatan, Erma Samsari, S.Pd guru TKN mengutarakan agar pembelajaran berjalan baik sesuai dengan keinginan si anak didik, bukan karena tidak ada alat kita tidak bisa mendidik anak di depan kelas, bukan nyanyi-nyanyi aja terus pulang seperti di katakan orang.
“Inisiatif kami dalam menyikapi hal ini, kami memanfaatkan barang bekas seperti botol air mineral, guntingan kain, kotak bekas dan lainnya,” rinci Erma Samsari, Jum’at 30 Oktober 2015.
Manfaat yang diambil dari pembuatan Alat Permainan Edukatif ini antara lain media pembelajaran yang cukup mahal tidak perlu dipaksakan dibeli, meningkatkan kreatifitas dan inovasi guru dalam persiapan mengajar. “Untuk anak sendiri inovasi ini dapat di ajarkan ke anak membuat alat permainan yang murah tapi bernilai tinggi,” ujar Arwani Harfa, S.Pd seorang kepala TK Hj. Dinarsyih yang berlokasi di Kayu Mi Pegasing
Ketua Gugus PAUD Kabupaten Aceh Tengah juga mengatakan bahwa Pada proses pembelajaran PAUD , Alat Permainan Edukatife (APE) itu perlu agar perkembangan Fisik, Motorik kasar, motorik halus, kesabaran, ketelitian, keterampilan mandiri dan lainnya.
(Irwan Fauzi)