Besemah, Ilet Berisi; Tips Halau Gajah ala Gayo

oleh

Redelong-LintasGayo.co : Halau gajah ke hutan dengan adat istiadat leluhur kita. Demikian pendapat warga Gayo Kabupaten Bener Meriah, Andriansyah yang sering disapa Jali Kulus kepada LintasGayo.co, Rabu 28 Oktober 2015.

“Gajah adalah binatang yang sangat sensitif, oleh karena itu cara menghalaunyapun harus dengan lemah lembut, tidak boleh dengan kekerasan seperti cara-cara yang dilakukan dengan petasan, meriam bambu dan menyalakan api unggun,” kat Jali Kulus.

Dalam adat Gayo, urainya, ada istilah salah besemah, ilet berisi. “Istilah ini tidak hanya berlaku bagi manusia, tetapi juga berlaku untuk alam dan binatang. Intinya mengakui kesalahan yang kita perbuat dan untuk menebusnya dengan melaksanakan kenduri seperti yang dilakukan oleh leluhur kita,” jelas Jali Kulus.

Sekarang, menurut Jali, solusi kawanan gajah di Kecamatan Pintu Rime Gayo Bener Meriah bergantung kepada pemerintah, apakah mau melaksanakan kenduri ini.

“Saya yang menjamin pawangnya. Dalam tempo paling cepat 3 hari dan paling lambat dalam 10 hari gajah bisa kita halau masuk hutan kembali,” tantang Jali Kulus.

Menurut pengalamannya, menghalau gajah dengan cara-cara kekerasan dengan menyalakan api unggun, petasan dan meriam bambu adalah simbol permusuhan dan hanya bisa menghalau gajah sementara, tetapi gajah akan kembali lagi melakukan balas dendam kepada pelakunya. (FA | Kh)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.