
Medan-LintasGayo.co : Walau cita rasa kopi Gayo betul-betul sudah mendunia, namun masih belum tersedia dimana-mana. Salahsatunya di Denmark. Setidaknya demikian pengakuan Uffe Gram Wilken, Communications Officer Centre for GeoGenetics Natural History Museum University of Copenhagen Denmark saat menyeruput kopi Gayo dikediaman arkeolog Ketut Wiradnyana di Medan, Senin 26 Oktober 2015.
“Saya sudah lama mendengar nama kopi Gayo, tapi baru kali ini saya rasakan. Memang top sekali, mengalahkan kopi-kopi yang sama minum sehari-hari di Denmark, termasuk kopi Java,” ungkap Uffe yang dijamu ngopi Gayo oleh Ketut usai memaparkan Centre for GeoGenetics Natural History Museum University of Copenhagen di Balar Medan.
Pengakuan Uffe, dia ngopi sehari sekali dan berharap sekali bisa dengan mudah mendapatkan kopi Gayo di negerinya. “Jika tersedia, saya pasti mengkonsumsi kopi Gayo setiap hari,” kata Uffe yang juga ingin melihat langsung bagaimana sebenarnya kebun kopi Gayo namun belum ada kesempatan.
Kunjungan Uffe ke Balar Medan dalam kaitan penjajakan kerjasama penelitian, termasuk rencana keterlibatan pihaknya pada penelitian di Loyang Mendale dan Ujung Karang Takengon Kabupaten Aceh Tengah.
Terpisah, ketua Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan, Rizwan Husin menyatakan setahunya memang kopi Gayo belum masuk ke Denmark. “Kita belum pernah mengekspor kopi ke Denmark, dan setahu saya eksportir lain pun belum,” ungkap Rizwan.(Kh)