Dedy Satria Sosok Pemuda Gayo Sukses Mengelola Bisnis Konveksi

oleh

Dedy Satria

Kerja keras, fokus, maksimal, yakin, berdoa, dan berserah sama Allah SWT, itulah yang menjadi kunci sukses Dedy Satria dalam menjalankan usahanya, produksi dan penjualan pakaian: kaos, jaket, kemeja, celana, dan lain-lain. Dedy Satria, bujang kelahiran Kampung (Desa) Bebesen, Takengon, Aceh Tengah, 11 Juli 1988, memulai usaha tanpa modal, sampai punya brand sendiri, yakni DERISK.ID ‘begin 2.9.9.’, dan berhasil menjual produksinya ke Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Aceh, Kendari, dan Manado. Juga, menerima pesanan dari pelbagai daerah lainnya di Indonesia.

“DERISK.ID berdiri pada tanggal 2 September 2009. Arti DERISK.ID, Dedy Riska. Tidak terlepas dari sejarah dan perjalanan usaha saya,” ungkap Dedy mengawali ceritanya kepada LintasGayo.co saat ditemui di Bandung, Kamis (15/10/2015).

Dedy Satria, tidak lain, adalah nama pengusaha muda ini. Riska sendiri adalah perempuan yang mendorongnya pertama kali untuk berbisnis pakaian di Bandung. “Mulai hijrah dari Takengon ke Bandung, 7 tahun silam, keadaan saya tidak jelas. Tidak ada pekerjaan, tidak punya pemasukan, apalagi savingan. Apalagi, saya lahir dari keluarga tidak mampu. Sebelum pindah ke Bandung, orang tua saya sudah meninggal (anak yatim piatu),” tutur Dedy.

Untuk bisa sampai ke Bandung, sambung alumni TK/TPA Al Quran Takengon itu, teman-temannya di Takengon memberikannya uang untuk ongkos bis dan tiket pesawat. Sampai di Medan, ternyata, bantuan bantuan dari teman-temannya tersebut tidak cukup buat tiket pesawat. “Tekad saya sudah bulat. Nggak mungkin saya kembali lagi ke Takengon. Ke nge ilagang, turah ilepih (Kalau sudah memulai suatu pekerjaan, harus diselesaikan). Saya harus ke Bandung, apa pun konsekuensinya. Saya kemudian menjual HP saya di Medan. Terakhir, bisa terbang dan sampai ke Bandung,” akunya.

Sampai di Bandung, langkah Dedy tidak serta mulus. Ada saja tantangan yang meliliti langkahnya. Dengan kebesaran tekad, kuatnya semangat yang dimilikinya, berorientasi ke depan, dan tidak mudah menyerah, tantangan itu pun bisa diatasinya satu per satu. “Setibanya di Bandung, duit tinggal 50 ribu. Saya sempat numpang di tempat keluarga selama satu tahun, tanpa pekerjaan. Karena, hanya tamat SMA, sulit mencari pekerjaan,” katanya dengan mata berkaca-kaca, mengingat pengalaman hidupnya sebelum memulai usaha berjualan pakaian.

Tanggal 2 September 2009, aku Dedy yang sempat sekolah di SD 2 Takengon, SD Peudada Biruen, dan SD Bebesen, dia berkenalan dengan Rizka. “Dia wanita asal yang Bandung. Dia menerima saya apa adanya. Dia menyemangati saya, dengan usaha berdagang pakaian kecil-kecilan, sampai punya keinginan punya brand atau merk sendiri, DERISK. ID. Jadi, DERISK.ID adalah gabungan nama kami berdua (Dedy Rizka). Sementara, begin 2.9.9 merupakan perkenalan awal kami, 2 September 2009,” sebut Dedy.

Dengan keyakinan, kerja keras, tanggung jawab, dan senantia menjaga kualitas serta kepercayaan pelanggannya, saat ini, alumni SMP 3 Takengon tersebut sudah buka toko sendiri di Plaza Parahyangan, Lt 2 Blok R2 F3, Bandung. “Masih nyewa. Alhamdulillah, cukup buat kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Kini, kerja keras, keyakinan, dan totalitasnya, sudah mendatang hasil. Malah, makin menunjukan kemajuan yang berarti dalam perkembangan usahanya. Selain memproduksi kaos untuk keperluan penari tari saman massal sebanyak 5057 tanggal 24 November 2014 yang lalu, Dedy juga menerima orderan yang terbilang besar buat Kodam Aceh sebanyak 1500 baju. “Ada juga pengadaan POL PP Bener Meriah, Pemadam Kebakaran Bener Meriah. Diklat Pemkab Bireuen kita juga yang bikin,” tandasnya.

Disamping itu, sambung Dedy yang pernah SMA di SMA 2 Takengon (sekarang: SMA Negeri 4 Takengon) dan SMA 1001 (tamat 2007) itu, produksi DERISK.ID juga kerap dipakai artis-artis papan atas Indonesia, diantaranya Kiwil dan Raffi Ahmad. “Tanggapan mereka positif. Mereka selalu mensupport dan mereka ikhlas membantu,” aku Deddy.

Lebih dari itu, produksi DERISK. ID sudah beredar di Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Aceh, Kendari, dan Manado. “Tiap daerah, satu toko saja kita pegang. Kita masukin barang ke toko-toko tersebut. Banner derisk. ID ada di toko mereka, selain nama toko mereka,” tegas Dedy.

Apa yang diraih Dedy, tidak terlepas dari izin dan pertolongan Allah SWT. Juga, orang-orang yang telah membantu, mendukung, menyemangati, dan mendoakannya. Oleh karena itu, Dedy terus bersyukur atas segala pertolongan, kemudahan, dan capaian usahanya. Dedy yakin, selalu ada kemudahan setelah kesukaran.

“Selain Rizka, yang selama ini men-support dan ikut mendoakan usaha ini, Cik Yus (Yusradi Usman al-Gayoni).Cik ini yang menghubungkan saya dengan Pemkab Gayo Lues dalam pembuatan kaos tari saman massal 5057 penari, tahun lalu. Beliau diikutkan Pemkab Gayo Lues sebagai panitia seminar Asal Asul/Budaya Gayo yang sepaket dengan acara peringatan Hari Saman se-Dunia, untuk menciptakan rekor MURI-dunia, pada waktu itu. Lalu, Kiwil artis, Bang Iwan Pasha (Purna Praja 17), Bang Irman Bener Meriah (Purna Praja 09), Bang Mawardi (Purna Praja 08 Bireuen), Bang Erwin ARB, Bang Agung Waaspres Kodam IM, Bang Teguh (Purna Praja 16 Bireuen), BangRoni (Anggota POM Guntur Jakarta merangkap pengawal pribadi Raffi Ahmad), Agus Lotus, Alie Akbar dan beberapa kru Trans TV lainnya serta teman-teman di Bandung, Takengon, Aceh, dan lain-lain,” sebutnya.

Di akhir perbincangannya dengan LintasGayo.co, Dedy menyebutkan, “Inilah cara saya dalam mengenalkan Gayo. Juga, mendorong dan menyemangati anak-anak muda Gayo untuk berwiraswasta di dunia bisnis. Masih banyak jalan, kalau kita mau berusaha. Spekulasi tanpai eksekusi adalah mimpi,” tegas anak muda inspiratif ini.

Bagi pembaca yang ingin memesan pakaian produksi DERISK.ID, bisa langsung menghubungi Dedy di nomor 085260022622, 087820000363, atau mengunjungi Toko DERISK. ID di Plaza Parahyangan, Lt 2 Blok R2 F3, Bandung.

(Genali)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.