Takengon-LintasGayo.co : Besarnya permintaan kopi dunia dengan harga yang terus bersaing sudah seharusnya diimbangi dengan peningkatan produktivitas dan konsistensi dalam menjaga kualitas. Inilah yang menjadi penekanan Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM sebagai pimpinan daerah yang memiliki wilayah tanam Kopi Arabica terluas di Indonesia.
Namun, jumlah produksi yang tercatat 720 kg perhektar per tahun dinilai Nasaruddin masih sangat rendah dari seharusnya. “Para Petani harus lebih optimis produksi kopi per hektar dapat lebih meningkat mencapai 1,5 hingga 2 ton per tahun,” kata Pak Nas disela pertemuan dengan penyuluh pertanian, Selasa (13/10).
Cara sederhana ditawarkan Pak Nas dengan belajar kepada petani yang punya kebun kopi lebih baik produksinya. Petani kopi yang berhasil merawat kopi punya hasil panen yang lebih baik dapat di contoh oleh petani lainnya.
Menurutnya tidak perlu pergi ke hutan tebang pohon untuk mencari tanah dan memperluas perkebunan kopi, tapi maksimalkan tanah dan tanaman kopi yang ada.”Tidak perlu banyak pohon kopi tapi yang perlu bagaimana produksi buah kopi dapat lebih banyak,” kata Pak Nas.
Disamping itu, peran penyuluh pertanian juga diharapkan Pak Nas dapat lebih meningkat mendampingi para petani. Aceh Tengah saat ini terdapat 48.300 hektar luas tanaman kopi dengan produksi pertahun mencapai 25 ribu ron lebih. Kopi arabica Gayo tercatat diekspor ke 20 Negara dan Negara pengimpor terbanyak adalah Amerika Serikat.
(Rel/Darmawan)